PR DEPOK - Lebih dari 5,7 juta penduduk di seluruh dunia telah meninggal karena terinfeksi virus Covid-19.
Di Amerika, suntikan booster Covid-19 sekarang tersedia untuk orang berusia 12 tahun ke atas.
Menurut data, lebih dari 63 persen dari total populasi AS divaksinasi lengkap.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell, menjelaskan mengapa beberapa orang dengan gejala Covid-19 merasakan kehilangan indra penciumannya.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa infeksi virus corona SARS-CoV-2 secara tidak langsung "mematikan" aksi reseptor penciuman, yaitu protein pada sel saraf di hidung yang mendeteksi molekul yang terkait dengan bau.
Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari NYU Grossman School of Medicine dan Columbia University, juga dapat menjelaskan efek Covid-19 pada jenis sel otak lainnya, dan efek neurologis Covid-19 yang meliputi kabut otak, sakit kepala, dan depresi.
"Temuan kami memberikan penjelasan mekanistik pertama tentang hilangnya penciuman pada Covid-19 dan bagaimana hal ini dapat mendasari biologi Covid-19 yang panjang,” kata penulis koresponden Benjamin tenOever, PhD, profesor di departemen kedokteran dan mikrobiologi di NYU Langone Health, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline pada 4 Februari 2022.
Baca Juga: Ruhut Sebut Kerumunan Saat Kunjungan Jokowi Bukti Cinta Rakyat, Yan Harapan Singgung Nama HRS