Kenali Proses Penularan Monkeypox atau Cacar Monyet, Bisa Menular dari Hewan?

- 21 Agustus 2022, 17:08 WIB
Ilustrasi monkeypox/pixabay
Ilustrasi monkeypox/pixabay /

PR DEPOK – Mungkin banyak orang yang bertanya, apakah proses penularan monkeypox bisa terjadi dari hewan ke manusia?

Seperti diketahui, monyet merupakan inang utama dari virus monkeypox, di mana penularan dari monyet ke manusia pertama kali terjadi pada 1970 di Kongo.

Fakta tersebut membuat masyarakat menjadi khawatir, apakah monkeypox atau cacar monyet bisa menular dari hewan lain ke manusia.

Baca Juga: 6 Penyebab DTKS DKI Jakarta 2022 Tahap 3 Ditolak, Nomor Terakhir Wajib Diperhatikan

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari infeksiemerging.kemkes.go.id, bahwa monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik yang terjadi dengan hewan terinfeksi. Biasanya seperti jenis hewan pengerat dan primata.

Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir atau menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati, termasuk kontak dengan daging dan darah hewan.

Di negara-negara endemik, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi.

Baca Juga: Putri Ideolog Radikal Terkemuka Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Moskow

Sementara ini belum ada laporan yang terjadi tentang penularan dari manusia ke hewan walaupun resiko penularan itu tetap ada.

Orang yang terkonfirmasi atau suspek monkeypox harus menghindari kontak dekat dengan hewan, termasuk hewan peliharaan seperti kucing, anjing, hamster, dan lain-lain, juga ternak serta satwa liar sekalipun.

Orang dengan monkeypox harus ekstra waspada di sekitar hewan yang diketahui rentan terhadap virus monkeypox, termasuk hewan pengerat dan primata non-manusia.

Perlu diwaspadai bahwa, yang paling beresiko adalah orang yang tinggal dengan atau memiliki riwayat kontak erat termasuk kontak seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi monkeypox, atau yang memiliki kontak rutin dengan hewan yang dapat terinfeksi.

Baca Juga: Loker Kemensos Pendamping PKH 2022 Dibuka! Simak Syarat dan Cara Melamar secara Online dan Offline

Tenaga kesehatan juga memiliki resiko sehingga perlu untuk selalu menerapkan prosedur PPI atau Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox ini.

Orang yang telah mendapatkan vaksin cacar kemungkinan memiliki perlindungan tertentu terhadap infeksi monkeypox.

Namun, orang-orang muda saat ini mungkin belum mendapatkan vaksin cacar, karena vaksinasi tersebut telah dihentikan di seluruh dunia setelah cacar pada tahun 1980.

Baca Juga: Input NIK KTP ke eform.bri.co.id untuk Cek Penerima Banpres BPUM 2022 atau BLT UMKM Rp600.000

Karena pada saat itu penyakit cacar telah dieradikasi atau dimusnahkan.

Meskipun orang-orang yang pernah menerima vaksin cacar memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap monkeypox, akan tetapi upaya untuk pencegahan harus tetap diterapkan dengan disiplin.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pikiran-rakyat.com, bahwa saat ini, ada dua laboratorium untuk pemeriksaan cacar monyet, yaitu laboratorium rujukan nasional Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan atau BKPK Kementerian Kesehatan dan laboratorium Institut Pertanian Bogor atau IPB.

Menurut juru bicara Kemenkes Muhammad Syahril, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan sepuluh laboratorium tambahan untuk tes cacar monyet.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kaki Bisa Ungkap Sifat Anda

“Juga kepada beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 1.200 reagen. Karena ini adalah khusus pemeriksaannya," katanya.

Pemerintah terus mewaspadai semua pintu-pintu masuk ke Indonesia, terutama untuk pelaku perjalanan yang telah tiba dari 89 negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet.

Juga mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku yang bersih dan sehat, menerapkan protokol kesehatan karena cacar monyet dapat menular dengan kontak langsung.

Saat ini sudah terkonfirmasi sebanyak 23 kasus terduga cacar monyet yang sedang ditangani, namun 22 orang telah dinyatakan negatif setelah dilakukan PCR atau Polymerase Chain Reaction.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat infeksiemerging.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah