"Kami ingin menyampaikan kewaspadaan, adalah bahwa kalau ada penurunan jumlah volume buang air kecil pada anak-anak maka itu harus segera diperiksakan ke rumah sakit," kata Eka dikutip dari Antara.
Selain penurunan jumlah volume air seni, Eka memaparkan ada serangkaian gejala gagal ginjal akut pada anak lainnya.
Gejala tersebut meliputi demam, diare, batuk-pilek, hingga demam yang bisa dibilang tidak berat.
Baca Juga: Cara Daftar Bantuan Pemerintah: dari Bansos PKH, BPNT, hingga BLT BBM 2022 secara Online
"Kurang lebih seragam gejalanya. Mereka ini diawali dengan gejala infeksi seperti batuk-pilek atau diare dan muntah. Dan infeksi tersebut tidak berat, maksudnya bukan tipikal infeksi yang kemudian harusnya menyebabkan AKI secara teoretis di kedokteran. Jadi itulah yang membuat kami heran," katanya.
Menurut Eka gejala gagal ginjal akut pada anak tersebut hanya timbul beberapa hari kemudian dalam jangka waktu 3-5 hari, penderita mendadak tidak memproduksi urine atau hanya sedikit urine dalam 3-5 hari.
Adapun terkait penyebab gagal ginjal akut pada anak, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya (unknown origin).***