Itu akan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang yang menggunakan MRI, CT-Scan, atau X-ray dalam rangka menentukan diagnosis.
Setelah itu dokter akan merancang program pemulihan, yang pastinya sesuai dengan kondisi pasien.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 5 Januari 2023: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Lebat
“Biasanya adanya sesi menggunakan teknologi, dalam waktu cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera.
Pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas setelah cedera,” katanya.
Teknologi untuk penanganan cedera salah satunya cyrotherapy, atau terapi dingin dilakukan untuk penanganan cedera olahraga akut.
Ini dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, yang dapat membantu mengurangi cedera secara efektif.
Baca Juga: Bermodal Kunci Temuan, Pengamen di Jakarta Selatan Nekat Lakukan Aksi Pencurian Motor
Rata-rata pasien berlangsung satu hingga dua menit, tergantung klinis dan target terapi instruksi dokter yang merawat.
Teknologi lainnya yaitu transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah.