Berani Deteksi Kanker Sejak Dini? Peluang Sembuh Makin Tinggi, Simak Upayanya di Sini

- 5 Februari 2023, 13:14 WIB
 Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunawan Sadikin, mengajak masyarakat untuk berani mendeteksi dini penyakit kanker.*
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunawan Sadikin, mengajak masyarakat untuk berani mendeteksi dini penyakit kanker.* /Pixabay/marcojean20

PR DEPOK - Masih dalam rangka memperingati World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunawan Sadikin, mengajak masyarakat untuk berani mendeteksi dini penyakit kanker.

Diperingati setiap tahunnya pada tanggal 4 Februari, tujuan adanya Hari Kanker Sedunia adalah untuk mencegah jutaan kematian yang diakibat oleh kanker setiap tahun, dengan cara meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang penyakit kanker. Peringatan ini pun mendorong pemerintah dan juga tiap individu yang ada di seluruh dunia untuk mengambil tindakan terhadap penyakit tersebut.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa upaya ini diharapkan dapat memberikan peluang kesembuhan lebih tinggi karena kanker dapat terdeteksi saat masih tahap stadium awal.

Menurut data Kemenkes, di Indonesia terdapat 396.914 kasus baru kanker di tahun 2020, dimana sebagian besar pasien datang untuk berobat setelah berada pada stadium lanjut.

Baca Juga: Enak Dibikin Rujak, Berikut 5 Manfaat Makan Bengkoang Bagi Kesehatan Nomor Dua Perlu Diketahui

Penyakit kanker pada wanita didominasi oleh kanker payudara dan kanker leher rahim, sedangkan pasien pria rata-rata mengidap kanker paru-paru dan kolorektal atau kanker usus besar.

Menurut data, kanker leher rahim atau kanker serviks menduduki posisi kedua angka kanker terbesar di Indonesia setelah kanker payudara.

Menkes dalam peringatan Hari Kanker Sedunia yang diselenggarakan di Hotel Shangri La, Jakarta pada hari Sabtu, 4 Februari 2023 kemarin, mengimbau masyarakat untuk berani melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya untuk mendeteksi kanker sejak dini. Hal ini merupakan langkah pemerintah dalam upaya menemukan kanker pada stadium yang lebih dini.

Kemenkes menjelaskan bahwa peluang kesembuhan dapat tercapai sebesar 80 hingga 90 persen, apabila kanker ditemukan pada stadium yang lebih dini.

Baca Juga: Link Nonton Boruto Episode 286, Spoiler: Sasuke Mengamuk, Cakra Sakura Masih Belum Terdeteksi

Berangkat dari perhitungan setiap tahun jumlah penderita dan kematian akibat kanker terus bertambah, namun hanya sebagian kecil yang dapat mengakses pengobatan. Kemenkes akan terus berkomitmen menutup kesenjangan layanan kanker dengan cara melakukan transformasi layanan rujukan penyakit ini.

Adapun pemerintah telah mengupayakan langkah reflektif dalam penyakit kanker, diantaranya penyediaan alat pemeriksaan kanker, pemerataan penyebaran alat kesehatan untuk 514 kabupaten dan kota. Selain itu, para dokter umum dan dokter spesialis penyakit kanker akan mendapatkan beasiswa.

Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) telah bekerja sama dengan Pelayanan Onkologi Radiasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan institusi lainnya berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam melakukan edukasi kanker di 514 kabupaten dan kota di seluruh wilayah.

Melalui transformasi layanan penyakit kanker mulai dari edukasi, pencegahan, deteksi dini, diagnosis, hingga proses pengobatan. Pemerintah telah berupaya memenuhi kapasitas fasilitas pelayanan termasuk alat kesehatan, juga pemenuhan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam bidang kesehatan.

Baca Juga: 4 Shio yang Finansialnya Melejit di Februari 2023 dan Siap Sukses, Anda Termasuk?

Pemerintah telah menargetkan 34 provinsi di Indonesia memiliki fasilitas radioterapi dan 514 kabupaten atau kota memiliki layanan kemoterapi untuk memberikan layanan kanker yang lebih baik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @kemenkes_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x