PR DEPOK - Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak mitos, salah satunya adalah tentang parkinson. Penyakit ini sering distigmatisasikan hanya akan menjangkit orang-orang berusia lanjut. Padahal, yang berusia muda pun berpotensi untuk terserang penyakit sistem saraf ini.
Spesialis Saraf Konsultan dr. Dyah Tanjungsari, Sp.S(K) mengaminkan hal tersebut. Sikap ini ditunjukan Dyah dalam diskusi daring bertajuk "My Days with Parkinson'". Acara ini ditujukan untuk memperingati Hari Parkinson Sedunia yang jatuh pada 11 April 2023, kemarin.
Menurut Dyah, pendapat yang menyatakan bahwa parikinson hanya akan menyerang orang tua itu tidak benar adanya. Baik di Indonesia maupun di luar negeri, kata dia, parkinson telah banyak ditemukan pada orang-orang yang berusia muda.
Dyah menjelaskan bahwa gejala parkinson ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas yang terlalu tinggi di beberapa area yang ada di otak. Hal tersebut, imbuhnya, bakal membuat pengidapnya mengalami gerakan-gerakan berlebihan yang sulit dikendalikan.
Baca Juga: BLT Ibu Hamil Tahap 2 Cair April 2023 dari Kemensos, Segera Cek Penerima dengan Cara Ini!
Ida Sukowati, seorang pengidap parkinson yang hadir dalam acara diskusi daring itu, mengaku bahwa gejala tremor (beberapa bagian tubuh bergetar) sudah muncul sejak dia berusia 30 tahun.
"Usia 30 tahun sudah mulai tremor sedikit-sedikit, sekarang setelah usia 70 tahun sudah tidak bisa mengerjakan sesuatu yang sederhana, seperti menulis dan memasak," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Rabu, 12 April 2023.
Begitu juga dengan Sofyan Lesmana, salah seorang perwakilan dari komunitas parkinson yang hadir dalam acara tersebut. Dia membenarkan apa yang dinyatakan dokter spesialis saraf itu.