PR DEPOK - Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari nasi yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda yang dikeringkan.
Proses pembuatan ketupat dilakukan dengan merebus ketupat dalam air selama beberapa jam hingga matang.
Ketupat biasanya disajikan sebagai makanan pelengkap atau hidangan utama pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, Natal, dan Tahun Baru Imlek di Indonesia. Ketupat juga sering dihidangkan sebagai makanan khas dalam berbagai acara tradisional seperti pernikahan dan selamatan.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar ketupat yang dimasak tidak cepat basi. Sebelum membahasnya, simak sejarah, filosofi, hingga cara membuat ketupat berikut ini.
Baca Juga: Harga Pangan Jelang Lebaran 2023: Cabai dan Daging Mengalami Penurunan
Sejarah dan Filosofi Ketupat
Sejarah ketupat dapat ditelusuri kembali ke masa lalu, ketika masyarakat Indonesia masih dipengaruhi agama Hindu dan Budha. Pada saat itu, ketupat digunakan sebagai simbol pemujaan dewa-dewi dan benda suci. Konon, ketupat juga digunakan sebagai alat tukar menukar dalam perdagangan.
Selain itu, ketupat juga memiliki makna filosofis. Bentuk ketupat yang segi empat melambangkan keselarasan antara manusia dengan alam semesta. Sedangkan daun kelapa yang digunakan sebagai bungkusnya melambangkan kebersamaan dan persatuan.
Ketupat juga melambangkan rasa syukur dan kerendahan hati, karena proses pembuatannya yang memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak.