Pemindaian otak menunjukkan bahwa selama periode membaca dan beberapa hari setelahnya, konektivitas otak dapat meningkat, terutama di korteks somatosensory, yaitu bagian otak yang merespons sensasi fisik seperti gerakan dan rasa sakit.
2. Meningkatkan Empati
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang gemar membaca fiksi sastra, atau cerita yang mengeksplorasi kehidupan batin karakter, menunjukkan kemampuan yang meningkat untuk memahami perasaan dan kepercayaan orang lain.
Para peneliti menyebut bahwa kemampuan ini sebagai teori pikiran. Keterampilan ini penting untuk membangun, mengarahkan, dan memelihara hubungan sosial.
Penelitian menunjukkan bahwa pembaca buku fiksi dalam jangka panjang cenderung memiliki teori pikiran yang berkembang lebih baik.
3. Memperkaya Kosakata
Riset menemukan bahwa siswa yang membaca buku secara teratur, mulai dari usia muda, secara bertahap mengembangkan kosakata yang besar. Ukuran kosa kata dapat berpengaruh dalam kehidupan, termasuk kemampuan berkomunikasi yang efektif.
4. Membantu Mencegah Penurunan Kognitif Seiring Bertambahnya Usia
National Institute on Aging di Amerika Serikat merekomendasikan untuk membaca buku dan majalah sebagai cara untuk menjaga pikiran agar tetap aktif seiring bertambahnya usia.
Penelitian menunjukkan, bahwa manula yang membaca dan memecahkan soal matematika setiap hari dapat mempertahankan dan meningkatkan fungsi kognitifnya.