Rokok Elektrik Terus Meningkat, Simak Risiko Kesehatan dan Cara Berhenti Vaping

- 18 Juli 2023, 16:40 WIB
Berikut risiko kesehatan dan cara berhenting vaping, penggunaan rokok elektrik terus meningkat di Asia.*
Berikut risiko kesehatan dan cara berhenting vaping, penggunaan rokok elektrik terus meningkat di Asia.* /Foto: REUTERS/Thomas Peter/

PR DEPOK - Tren penggunaan rokok elektrik (vape) terus meningkat dan booming secara global, tidak terkecuali Asia Tenggara. Dengan permintaan pasar yang berkembang pesat, vaping telah menjadi alternatif populer untuk rokok tradisional.

 

Di Asia Tenggara, tren vaping meroket yang digembar-gemborkan sebagai cara bagi perokok untuk berhenti merokok.

Dengan berbagai macam rasa yang tersedia seperti permen karet, permen, dan sorbet lemon, semakin banyak anak muda di Asia yang ketagihan.

Namun, peningkatan tren rokok elektrik (vape) ini disertai dengan bahaya kesehatan yang tersembunyi dan implikasi yang perlu ditangani.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius 19 Juli 2023: Fokus pada Kesejahteraan Batin dan Spiritualitas

Pakar kesehatan menyampaikan bahwa rokok elektrik atau vape mengandung nikotin yang sangat adiktif dan campuran bahan kimia beracun dengan risiko kesehatan jangka panjang.

Dikutip Pikiran-Rakyat.Depok.com dari Al Jazeera, pasar rokok elektrik di Asia Tenggara telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Filipina, Malaysia, dan Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan jumlah vapers terbanyak.

 

Industri ini diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial di tahun-tahun mendatang, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 2,58 persen antara tahun 2023 dan 2027.

Meski dipromosikan sebagai alternatif yang lebih sehat, rokok elektrik masih menimbulkan beberapa risiko kesehatan.

Baca Juga: 7 Poster Tahun Baru Islam 1445 H untuk Anak Sekolah

Rokok elektrik mengandung nikotin, zat yang sangat adiktif dan dapat menyebabkan kecanduan dan efek kesehatan yang merugikan.

Selain itu, uap yang dihasilkan rokok elektrik mengandung bahan kimia dan racun berbahaya, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kardiovaskular.

 

Risiko Kesehatan yang Menimpa Para Perokok Elektrik

Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut risiko kesehatan bagi perokok elektrik:

Baca Juga: Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H dengan Desain Unik, Bisa Dibagikan di Media Sosial

1. Bahaya Kesehatan Pernapasan

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan masalah pernapasan.

 

Pengguna rokok elektrik mengalami gejala pernapasan lebih sering daripada yang bukan pengguna.

Gejala-gejala ini meliputi batuk dan sesak napas, yang menunjukkan potensi kerusakan paru-paru jangka panjang.

Baca Juga: 11 Opsi Mie Ayam di Pangkalpinang yang Bikin Nagih, Berikut Lokasinya

2. Implikasi Kesehatan Kardiovaskular

Vaping dapat memiliki efek negatif pada kesehatan jantung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation pada 2019 mengungkapkan bahwa penggunaan rokok elektrik meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner.

 

Ini disebabkan oleh kandungan nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya dalam uapnya, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pembuluh darah.

3. Gerbang Menuju Merokok Tradisional

Baca Juga: Doa Tahun Baru Islam Dibaca Kapan? Ini Waktu dan Bacaan untuk Menyambut 1 Muharram 1445 Hijriah

Aspek lain yang mengkhawatirkan dari penggunaan rokok elektrik adalah potensinya sebagai pintu gerbang menuju penggunaan rokok tradisional di kemudian hari.

Sebuah studi di Singapura yang diterbitkan pada tahun 2020 silam menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan rokok elektrik lebih mungkin untuk beralih ke perokok tradisional, daripada mereka yang tidak menggunakannya.

 

Ini meruntuhkan argumen bahwa rokok elektrik membantu mengurangi tingkat merokok. Akibat tingkat bahaya yang cukup signifikan, upaya regulasi terhadap rokok elektrik di Asia Tenggara tidak konsisten.

Beberapa negara, seperti Singapura dan Thailand telah menerapkan peraturan ketat atau larangan langsung terhadap penjualan dan penggunaan rokok elektrik.

Baca Juga: PIP Kemdikbud 2023 Cair Berapa Bulan Sekali? Cek Selengkapnya di sini

Sebaliknya, negara lain, seperti Filipina, Malaysia, dan Indonesia memiliki peraturan yang lebih lunak.

Menaklukkan kecanduan nikotin dengan mengurangi hingga berhenti vaping adalah langkah penting untuk mencapai gaya hidup yang lebih sehat, dan membebaskan diri dari cengkeraman kecanduan nikotin.

 

Pendekatan multifaset dapat digunakan untuk berhasil mengatasi kebiasaan ini.

Langkah-Langkah Berhenti Vaping

Baca Juga: Royalti Lagu Hits 'Cupid' FIFTY FIFTY Ditunda, Asosiasi KOMCA Ungkap Alasannya

1. Tetapkan tujuan untuk mempertahankan motivasi berhenti vaping.

2. Strategi koping alternatif, seperti mempraktikkan teknik mindfulness atau melakukan aktivitas fisik, dapat membantu mengelola stres dan meredakan kebiasaan vaping.

 

3. Pertimbangkan terapi penggantian nikotin atau obat resep untuk membantu lebih lanjut dalam mengurangi dan meningkatkan peluang keberhasilan.

4. Memiliki komunitas yang saling menguatkan dapat mengatasi kecanduan nikotin.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Cocok Untuk Status Whatsapp, Facebook, dan Instagram

Saat kita terus maju menuju masa depan bebas asap rokok, ini membawa kita lebih dekat ke kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah