Benarkah Bayi yang Lahir Melalui Operasi Caesar Tak Sekuat Imun pada Bayi dengan Persalinan Normal?

- 27 Agustus 2020, 21:56 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir.
Ilustrasi bayi baru lahir. //Pixabay.com

PR DEPOK – Kelahiran bayi bisa dilakukan dengan dua cara yakni persalinan normal melalui pervaginaan atau persalinan melalui operasi caesar.

Bayi yang lahir melalui prosedur persalinan caesar disebut-sebut memiliki sistem imun rendah dibandingkan bayi yang lahir melalui prosedur persalinan normal, benarkah demikian?

Prof Moh Juffrie yang bertugas sebagai dokter anak konsultan gastro hepatologi membeberkan persoalan tersebut dalam agenda seminar digital bertajuk "Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat" yang digelar pada Kamis 27 Agustus 2020.

“Si kecil yang lahir dengan persalinan c-section mendapatkan mikrobiota dari lingkungan rumah sakit. Bakteri baik lebih sedikit dibandingkan yang lahir secara normal dan berpotensi mengalami disbiosis," tutur Juffrie dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Disdukcapil Minta Warga yang Pindah ke Depok Segera Buat KTP Baru, Bisa Dilakukan Via WhatsApp

Ketidakseimbangan mikrobiota atau juga disebut disbiosis dalam sistem gastrointestinal dapat memicu risiko gangguan imunitas pada bayi, termasuk alergi terhadap makanan, penyakit metabolic semisal diabetes melitus, dan obesitas, serta penyakit terkait pencernaan.

Sementara bayi yang lahir melalui persalinan normal akan mendapatkan mikrobiota dari jalan lahir sehingga jumlah bakteri baiknya jauh lebih tinggi.

Sebuah penelitian mengungkapkan bayi yang lahir melalui prosedur caesar membutuhkan waktu enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang sama dengan anak yang lahir melalui persalinan normal.

Kondisi tersebut berkaitan dengan tingkat risiko yang lebih tinggi dimiliki bayi melalui prosedur caesar untuk mengalami gangguan sistem imunitas.

Baca Juga: Ayah Lionel Messi Dilaporkan Sudah di Manchester, La Pulga Gabung United atau City?

Lebih lanjut Juffrie menjelaskan terkait waktu mikrobiota saluran cerna yang ada sejak kelahiran bayi.

“Mikrobiota saluran cerna didapatkan sejak anak lahir dan berkembang hingga usia tiga tahun. Periode tersebut merupakan waktu penting untuk membentuk mikrobiota yang sehat untuk mendukung sistem imun anak,” tutur Juffrie.

Di samping itu, anak-anak yang lahir dengan prosedur caesar masih dapat mencapai keseimbangan jumlah mikrobiota dengan cara memberikan ASI sesuai imbauan yang diberikan para pakar kesehatan.

Juffrie kembali menjelaskan bahwa ASI memiliki kadar nutrisi lengkap termasuk probiotik dan prebiotik yang bisa memodulasi mikrobiota.

Baca Juga: Indonesia Dirikan Pabrik Tempe Pertama di AS, Pilih Lokasi Midwest Sebagai Sentra Pertanian TerbesarBaca Juga: Indonesia Dirikan Pabrik Tempe Pertama di AS, Pilih Lokasi Midwest Sebagai Sentra Pertanian Terbesar

“ASI mengandung lebih dari dua ratus spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotik. Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan memberikan efek, dikenal juga dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada si kecil yang lahir secara caesar,” tutur Juffrie.

Ia menambahkan ASI dapat membantu menambah sistem imun selama dua tahun pertama kehidupan serta menurunkan risiko bayi mengidap penyakit alergi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x