Baca Juga: Cobain Kuy! Inilah 7 Lokasi Warung Mie Ayam Paling Wenak di Semarang, Yakin Bikin Nagih!
2. Catatan Seorang Demonstran - Sok Hok Gie
Kemudian buku selanjutnya yang sudah familiar untuk kaum mahasiswa aktivis, yaitu karya buku Catatan Seorang Demonstran yang diketahui merupakan catatan sang legenda mahasiswa, Soe Hok Gie.
Sok Hok Gie merupakan seorang pemikir yang berani melontarkan pendapat-pendapatnya tentang segala permasalahan yang dialami bangsa Indonesia seperti masalah kesenjangan, kebijakan pemerintah yang kurang bijak terhadap rakyat kecil dan marjinal, dan segala permasalahan yang terjadi di orde baru.
Oleh sebab itu, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa yang kritis dan menjadi mahasiswa yang berani untuk menyuarakan ide dan gagasan baru kepada pemerintah.
"Hanya ada dua pilihan menjadi apatis atau mengikuti arus, tetapi aku memilih menjadi manusia merdeka," dikutip dari kata-kata buku Catatan Seorang Demonstran.
Baca Juga: Kelezatan Tersembunyi: 5 Rekomendasi Mie Ramen Terlezat di Kota Bekasi
3. Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
Selanjutnya ada karya buku dari Pramoedya Ananta Tour yang berujudul "Bumi Manusia", buku ini merupakan salah satu karya sastra terbesar di Indonesia. Buku novel ini ialah buku pertama dari empat seri novel yang dikenal dengan tetralogi Pulau Buru.
Novel dengan genre drama history dan berlatang belakang pada zaman penjajahan Belanda ini menceritakan kehidupan Tirto Adhi Soetjo atau "Minke", yang merupakan seorang pemuda Indonesia satu-satunya yang mendapati kesempatan bersekolah di HBS atau juga disebut Hogere Burger School (Sekolah menengah atas khusu untuk orang Eropa, Belanda, dan golongan bangsawan pribumi).