PR DEPOK - Beberapa orang masih menganggap depresi atau penyakit mental adalah hal yang normal dialami setiap manusia. Dengan melakukan istirahat saja tidak cukup bagi orang yang mengalami depresi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, ada peningkatan jumlah orang dengan gangguan mental, yang mencapai sekitar 1 miliar. Namun, hanya sedikit orang di seluruh dunia yang memiliki akses ke layanan kesehatan mental yang berkualitas.
Lebih dari 75% orang dengan gangguan mental, neurologis, dan penggunaan narkoba di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak menerima perawatan.
Dengan adanya kasus tersebut, PikiranRakyat-Depok.com telah merangkum enam bahaya jika depresi atau penyakit mental tidak segera diobati. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Nasi Goreng Terenak di Magetan, Warungnya Top dengan Rating Tinggi
Mempengaruhi Kesehatan Fisik
Pada tahun 2019, Komisi Psikiatri Lancet menyebutkan bahwa orang dengan depresi yang tidak diobati memiliki risiko penyakit fisik yang lebih tinggi. Bahkan lebih tinggi dari pada orang yang mengalami obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Depresi dikaitkan dengan peningkatan kadar zat inflamasi yang berkontribusi terhadap penyakit jantung. Fungsi jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, dipengaruhi secara negatif oleh hormon yang berhubungan dengan stres sehingga menyebabkan sel-sel jantung akan merasa haus.
Menyebabkan Ketegangan pada Hubungan
Psikolog pasangan, Sarah Rattray menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami depresi biasanya menjadi lesu, tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama pasangan, memiliki energi yang rendah, dan mudah tersinggung.
Penelitian pada tahun 2014 oleh Kolakowski , mengatakan bahwa 75% individu yang mengalami depresi mengalami penurunan gairah seks. Penyebab yang berkaitan dengan depresi adalah kebencian yang tersembunyi, rasa malu tentang seks, citra tubuh yang buruk, merasa lelah, minum obat, dan kecemasan kinerja.