Eungkot Keumamah: Kelezatan yang Mengandung Sejarah Perjuangan

- 4 Desember 2023, 16:05 WIB
Mengenal sejarah hidangan khas Aceh, Engkot Keumamah, yakni ikan tongkol atau cakalang yang telah melalui proses pengeringan.*
Mengenal sejarah hidangan khas Aceh, Engkot Keumamah, yakni ikan tongkol atau cakalang yang telah melalui proses pengeringan.* /Syifa Yulinnas/Antara

PR DEPOK - Tidak banyak yang mengetahui bahwa di balik kelezatan suatu hidangan seringkali tersembunyi sejarah panjang dan kisah menarik. Hal ini juga berlaku untuk hidangan khas Aceh yang populer dengan sebutan "Eungkot Keumamah" atau ikan kayu.

Meskipun di kalangan generasi muda Aceh sendiri pengetahuan tentang Eungkot Keumamah cenderung minim, namun sebenarnya, hidangan ini memiliki akar sejarah yang kuat, terutama terkait dengan perang melawan penjajah Belanda tempo dulu.

Engkot Keumamah sebenarnya adalah ikan tongkol atau cakalang yang telah melalui proses pengeringan. Daging ikan dipotong-potong, direbus, dan kemudian dikeringkan di bawah terik matahari.

Proses ini tidak hanya membuat hidangan tahan lama tetapi juga memberikan cita rasa khas yang begitu nikmat. Pada masa perang melawan penjajah Belanda, Engkot Keumamah menjadi menu istimewa para pejuang Aceh. Kehandalannya sebagai lauk pauk teman nasi di hutan-hutan perang membuatnya sangat berharga.

Baca Juga: Yuk Cobain! 5 Nasi Goreng Rating Tingi di Jambi, Harga Mulai Rp15.000

Hidangan ini tidak hanya populer saat perang, tetapi juga menjadi bekal penting bagi calon jamaah haji asal Aceh yang menempuh perjalanan panjang menuju Mekkah, Saudi Arabia. Keumamah, dengan daya tahannya yang luar biasa, menjadi pilihan praktis untuk menyediakan gizi selama perjalanan laut yang berbulan-bulan.

Proses pembuatan Eungkot Keumamah melibatkan bumbu kaya rempah, seperti bawang merah, bawang putih, asam sunti, cabai rawit, cabai merah, jahe, ketumbar, dan kunyit.

Semua bumbu ini memberikan cita rasa istimewa pada ikan tongkol yang telah mengalami proses pengeringan. Ada berbagai varian hidangan dengan bahan utama Eungkot Keumamah, seperti masakan kari, tumis, dan kuah santan.

Pentingnya Eungkot Keumamah dalam sejarah Aceh membuat beberapa kalangan mengusulkan agar kuliner khas ini didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Langkah ini dianggap penting untuk menjaga eksistensi dan warisan kuliner lokal Aceh agar tetap terjaga dan dihargai.

Baca Juga: Daftar 6 Warung Makan Sate Paling Terkenal, Enak dan Murah di Magelang, Berikut Alamatnya!

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x