Kelezatan dan Sejarah Mie Lethek, Kuliner Khas Bantul yang Menghidupkan Warisan dan Kebersamaan

- 25 Januari 2024, 18:10 WIB
Mie Lethek.
Mie Lethek. /Dok. Pikiran Rakyat/

PR DEPOK - Mie lethek, kuliner khas dari Bantul, telah melalui perjalanan panjang yang tidak hanya mengusung cita rasa lezat tetapi juga membawa sejarah dan kebersamaan bagi masyarakat setempat.

Dalam laporan ini, kita akan menjelajahi asal-usul, perkembangan, dan dampak sosial dari Mie Lethek Garuda, salah satu pabrik mie lethek terkemuka di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Asal-usul Mie Lethek: Tradisi yang Diwarisi

Mie lethek, yang secara harfiah berarti 'mie kotor', mempunyai akar sejarah yang dalam di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Warung Bakso Enak di Karawang ini Banyak Pengunjung, Cek Lokasinya

Penamaan unik ini merujuk pada penampilan mie yang tidak secerah mie kering pada umumnya. Dibuat dari campuran tepung tapioka dan gaplek, mie lethek memiliki warna kecoklatan yang mencirikan keasliannya.

Proses pembuatannya yang masih menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak gilingan menghadirkan nuansa tradisional yang membedakannya dari mie modern.

Pabrik Mie Lethek Garuda, yang berdiri sejak tahun 1940-an, menjadi saksi bisu perjalanan simbah Umar dari Timur Tengah.

Baca Juga: 8 Rumah Makan Sunda Terkenal di Bandung yang Enak, Cek Lokasi Lengkapnya di SIni!

Awalnya datang dengan misi dakwah, Umar Bisyir mendirikan pabrik ini dengan tujuan lebih dari sekadar bisnis. Pabrik ini tidak hanya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x