Ibu Menyusui Tetap Bisa Puasa di Bulan Ramadhan dengan Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini!

- 10 Maret 2024, 17:15 WIB
Berikut beberapa tips untuk membantu ibu menyusui saat berpuasa dengan aman dan nyaman tanpa mempengaruhi ASI.*
Berikut beberapa tips untuk membantu ibu menyusui saat berpuasa dengan aman dan nyaman tanpa mempengaruhi ASI.* //Freepik

PR DEPOK - Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bulan ibadah dan spiritualitas, bulan ini juga menjadi ajang untuk membenahi diri menjadi pribadi yang lebih baik

Namun, tidak semua orang bisa merasakan bulan Ramadan dengan mudah. Bagi para ibu yang sedang menyusui, bulan ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Ibu yang menyusui memerlukan gizi yang lebih banyak untuk dirinya dan juga bayi yang sedang diberi ASI.

Apakah Anda salah satu ibu yang sedang menyusui dan ingin berpuasa? Apakah Anda khawatir puasa akan mempengaruhi kesehatan Anda dan bayi Anda? Apakah Anda bingung bagaimana cara menyusui saat berpuasa yang benar?

Dalam artikel ini, PikiranRakyat-Depok.com akan membahas tentang manfaat menyusui, bagaimana puasa mempengaruhi ASI, dan apa saja hal yang perlu Anda perhatikan. Kami Ada juga beberapa tips untuk membantu Anda menyusui saat berpuasa dengan aman dan nyaman.

Baca Juga: Pendaftaran Mudik Gratis Surveyor Indonesia 2024, Ada Moda Angkutan Pesawat Gratis

Manfaat Menyusui

Menyusui adalah proses alami yang memberikan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Menyusui tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, tetapi juga memberikan perlindungan dari berbagai penyakit dan infeksi. Menyusui juga membantu mempererat ikatan antara ibu dan bayi, serta memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi keduanya.

ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. ASI terdiri dari tiga makronutrien utama, yaitu lemak, karbohidrat, dan protein.

ASI juga mengandung berbagai mikronutrien, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, yang membantu menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh bayi.

Baca Juga: V BTS Terlihat Kesepian di Teaser Single FRI(END)S, Ada Makna Tersembunyi?

ASI memiliki komponen unik yang tidak bisa ditemukan dalam susu formula, yaitu antibodi, enzim, hormon, dan faktor pertumbuhan. Komponen-komponen ini membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi, seperti diare, infeksi saluran napas, alergi, dan radang telinga.

Menyusui juga memberikan manfaat bagi ibu. Menyusui membantu ibu mengembalikan berat badan dan bentuk tubuh setelah melahirkan, karena menyusui membakar kalori ekstra.

Menyusui juga membantu ibu mencegah kanker payudara dan ovarium, serta osteoporosis, karena menyusui menurunkan kadar estrogen dan meningkatkan kepadatan tulang.

Bagaimana Puasa Mempengaruhi ASI

Baca Juga: Info Mudik Gratis Pemprov Sumsel 2024, Ada Rute Solo hingga Surabaya

Puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu. Puasa berarti menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa dilakukan selama sebulan penuh di bulan Ramadan.

Bagi ibu yang sedang menyusui, puasa bisa menjadi pilihan yang sulit. Di satu sisi, ibu ingin beribadah dan mendapatkan pahala dari Allah.

Di sisi lain, ibu khawatir puasa akan berdampak negatif pada kesehatan diri dan bayi. Apakah puasa benar-benar berbahaya bagi ibu menyusui dan bayi? Apakah puasa akan mengurangi kualitas dan kuantitas ASI?

Jawabannya adalah tergantung. Puasa bisa berdampak berbeda-beda bagi setiap ibu dan bayi, tergantung pada banyak faktor, seperti usia bayi, pola menyusui, kondisi kesehatan, dan asupan nutrisi. Puasa juga bisa berdampak berbeda-beda bagi ibu dan bayi di setiap hari, tergantung pada panjang dan intensitas puasa, serta aktivitas dan istirahat yang dilakukan.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Nasi Goreng di Gorontalo, Tersedia Berbagai Menu Pilihan Lain

Secara umum, puasa tidak akan mempengaruhi komposisi makronutrien dalam ASI. Ini karena tubuh ibu akan mengatur keseimbangan nutrisi dalam ASI dengan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam lemak tubuh. Jadi, meskipun ibu tidak makan dan minum selama berjam-jam, ASI tetap akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi.

Namun, puasa bisa mempengaruhi komposisi mikronutrien dalam ASI, yaitu vitamin, mineral, dan antioksidan. Ini karena tubuh ibu tidak memiliki cadangan yang cukup untuk mikronutrien ini, dan harus mendapatkannya dari makanan dan minuman.

Jika ibu tidak makan dan minum dengan cukup serta memenuhi gizi seimbang saat sahur dan berbuka, maka mikronutrien dalam ASI bisa berkurang, dan ini bisa berpengaruh pada kesehatan dan kekebalan bayi.

Puasa juga bisa mempengaruhi jumlah atau volume ASI yang diproduksi oleh ibu, karena puasa bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan kalori pada ibu. Dehidrasi dan kekurangan kalori bisa menurunkan hormon prolaktin, yang bertanggung jawab untuk merangsang produksi ASI.

Baca Juga: Menag Soroti Pentingnya Introspeksi dan Toleransi dalam Perayaan Nyepi dan Ramadhan 2024

Jika produksi ASI menurun, maka volume ASI yang tersedia juga menurun. Jika volume ASI menurun, maka bayi mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun banyak ibu yang bisa berpuasa sambil menyusui tanpa mengalami masalah, tetapi ada juga ibu yang mengalami kesulitan dan komplikasi. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang menyusui untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan

Berikut hal yang perlu diperhatikan ibu menyusui:

Baca Juga: Insiden Pilot Tertidur: Batik Air Ambil Langkah Tegas dan Komitmen Keselamatan Penerbangan

Tanda-tanda dehidrasi pada ibu, seperti sakit kepala, pusing, lemas, mulut kering, bibir pecah-pecah, urine berwarna gelap, dan jumlah urine berkurang.

Tanda-tanda kekurangan nutrisi pada ibu, seperti rambut rontok, kuku rapuh, kulit kering, mata berkantung, dan mudah tersinggung.

Tanda-tanda penurunan produksi ASI pada ibu, seperti payudara terasa lebih ringan, tidak ada let-down reflex, tidak ada ASI yang keluar saat memerah, dan bayi tampak tidak puas setelah menyusu.

Tanda-tanda kurang ASI pada bayi, seperti berat badan turun atau tidak naik, jumlah popok basah berkurang (kurang dari 6 kali sehari), popok kotor berkurang (kurang dari 2 kali sehari), bayi rewel dan sering menangis, bayi mengantuk dan lesu, dan bayi menolak menyusu atau menyusu singkat-singkat.

Baca Juga: Daftar Mudik Gratis Pemprov Banten Dibuka, Ini Kota Tujuan, Kuota, dan Syaratnya

Tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti mulut kering, bibir pecah-pecah, mata cekung, fontanel (bagian kepala bayi yang lunak) cekung, kulit tidak elastis, dan air mata tidak keluar saat menangis.

Tips untuk Ibu Menyusui saat Puasa

Untuk bisa puasa dengan aman dan nyaman sambil menyusui, ada beberapa tips yang bisa dijalani oleh para Ibu.

Minum air putih atau cairan lain, seperti air kelapa, jus buah, atau susu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan di saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berpemanis tambahn dan bersoda.

Baca Juga: Tarako Pengisi Suara Chibi Maruko Chan Meninggal Dunia

Makan makanan yang bergizi dan seimbang saat sahur dan berbuka, dengan memperhatikan porsi, variasi, dan kualitas makanan.

Menambah frekuensi dan durasi menyusui, baik siang maupun malam, untuk merangsang produksi ASI dan memenuhi kebutuhan bayi.

Menyimpan ASI secara rutin, baik dengan tangan maupun pompa, untuk menjaga pasokan ASI dan mencegah sumbatan atau mastitis.

Memberikan bayi suplemen cairan atau makanan, seperti air putih, air gula, air zam-zam, madu, kurma, atau bubur, sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi, dengan konsultansi dulu dengan ahli.

Baca Juga: Kenapa Perlu Sidang Isbat untuk Menentukan Awal Ramadhan?

Menghentikan puasa sementara atau permanen, jika kondisi ibu atau bayi semakin memburuk atau tidak membaik, dengan mengganti puasa di hari lain atau membayar fidyah, sesuai dengan ketentuan.

Menghubungi dokter atau konselor menyusui, jika ibu atau bayi memerlukan bantuan atau saran lebih lanjut, atau jika ibu atau bayi memerlukan perawatan medis.

Menyusui saat berpuasa adalah pilihan yang bisa dilakukan oleh ibu yang sedang menyusui, asalkan ibu dan bayi dalam kondisi sehat dan tidak ada halangan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi ibu yang sedang menyusui dan ingin berpuasa. Selamat berpuasa dan menyusui, semoga Allah memberkahi ibu dan bayi dengan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan. Aamiin!***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x