Bantu Palestina, 1.200 Dokter di Mesir Daftarkan Diri Jadi Sukarelawan di Jalur Gaza

18 Mei 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi bendera Mesir. /Pixabay/Sonjarotter.

PR DEPOK – Sebagai bentuk solidaritas membantu Palestina yang tengah kekurangan tenaga medis akibat serangan Israel, sebanyak 1.200 dokter Mesir telah mendaftar menjadi sukarelawan di bidang medis untuk dikirim ke Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal Serikat Medis Mesir, Osama Abdel-Hai telah mengumumkan bahwa sebanyak 1.200 dokter Mesir telah mendaftar sebagai sukarelawan untuk pergi ke Jalur Gaza yang untuk merawat korban Palestina yang terluka akibat serangan Israel.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Palestine Chronicle, Abdel-Hai membenarkan bahwa daftar nama dokter dan dokumen resminya akan disiapkan dalam koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Mesir untuk langkah selanjutnya.

Baca Juga: Menhan Malaysia Siap Kirimkan Pasukan Perdamaian ke Palestina, Christ Wamea: Menhan RI Masih Tunggu Arahan

Serikat medis ini juga berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Mesir, yang sedang mempersiapkan pengiriman obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk dikirim ke Jalur Gaza.

Serikat ini juga menerima sumbangan dari warga Mesir melalui Egypt Cares Committee untuk membiayai kebutuhan rumah sakit di Gaza.

Pihak berwenang Mesir telah mengirim sepuluh ambulans ke perbatasan Rafah dengan Gaza untuk mengangkut sejumlah warga Palestina yang terluka untuk dirawat di rumah sakit Mesir.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Disebut Romo Benny Tidak Tekun, Roy Suryo: sebagai Manusia Pancasialis Harusnya Mikir 1000 Kali

Mesir juga telah menunjuk rumah sakit di El-Arish, Bir al-Abd, dan Ismailia untuk menerima dan merawat yang warga terluka di Gaza.

Sebelumnya diberitakan, Palestina mengalami kehilangan besar setelah dua dokter ahli mereka tewas akibat serangan udara yang dilakukan Israel.

Tewasnya dua dokter tersebut memperburuk kondisi Palestina yang kekurangan ahli medis terutama di wilayah pusat yang terkepung tentara Israel.

Baca Juga: Termakan Hoaks, Media Iran Unggah Foto Demo 212 terhadap Ahok dan Diklaim Sebagai Aksi RI Bela Palestina

Dokter Mooein Ahmad al-Aloul dan Dokter Abu al-Ouf dinyatakan tewas dalam serangan udara Israel pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Pekerja medis dan organisasi kesehatan telah mengecam pembunuhan dua dokter senior dan seorang ahli saraf dan kepala penyakit dalam di rumah sakit terbesar di Gaza itu.

Kematian semakin memperburuk kekurangan staf medis dan keahlian di Jalur Gaza, akibat dari blokade selama 14 tahun yang mencegah kebebasan bergerak, menyebabkan kekurangan pasokan dan peralatan yang mengerikan serta menghambat kemajuan medis di Palestina.

Baca Juga: Usai Resmi Ditahan sebagai Tersangka Dugaan Terorisme, Munarman Kini Bisa Dikunjungi Kuasa Hukum

Dr Ayman Abu al-Ouf, adalah dokter kepala dari divisi penyakit dalam di rumah sakit Al-Shifa, ia tewas bersama dengan anggota keluarganya dalam serangan rudal dini hari di distrik al-Wehda di Gaza pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Diwaktu yang sama, Dr Mooein Ahmad al-Aloul, seorang ahli saraf psikiatri berusia 66 tahun, juga tewas di rumahnya selama serangan al-Wehda. Saudaranya, Mazen al-Aloul telah mengumumkan mengenai kematiannya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Palestine Chronicle

Tags

Terkini

Terpopuler