Setelah Lama Menghilang, Kim Jong-Un Kembali Muncul ke Publik Bahas Krisis Ekonomi

7 Juni 2021, 12:55 WIB
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. /Suffolk gazette

PR DEPOK - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un kembali muncul setelah menghilang selama satu bulan terakhir.

Kim Jong-Un terlihat hadir di pertemuan petinggi eksekutif (politburo) untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi negara itu di era pandemi Covid-19.

Pasalnya, negara ini menghadapi salah satu krisis ekonomi terburuk dalam 73 tahun sejarahnya di tengah kekurangan pangan dan meningkatnya pengangguran dan tunawisma.

Dengan gaya pakaiannya yang khas, Kim Jong-Un mengatakan sudah waktunya untuk mengambil langkah menyoal kondisi ekonomi negaranya.

Baca Juga: Tambahan Vaksin Baru, Total 313.100 Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk Indonesia

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dengan mengenakan setelan khasnya, Kim Jong-Un mengatakan sudah waktunya untuk mengambil langkah menuju langkah-langkah tambahan negara untuk memecahkan masalah yang tertunda yang mendesak untuk pekerjaan ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Untuk diketahui, penampilan Kim Jong-Un di hadapan publik terakhir kali pada 6 Mei. Kala itu, ia berpose untuk sebuah foto pertemuan keluarga militer.

"Ketidakhadiran pemimpin Korea Utara baru-baru ini diperkirakan karena Covid-19," kata pemberitaan NK News, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Hanya saja, kondisi kesehatan Kim Jong-Un telah menjadi rahasia yang dijaga ketat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi itu hanya diketahui oleh beberapa orang di lingkaran dalamnya.

Baca Juga: Pemberangkatan Jemaah Haji 2021 Dibatalkan, Bagaimana Dana yang Sudah Dibayarkan? Simak Penjelasannya

Ketidakhadiran sang diktator terlama adalah pada 2014. Kemudian, dia muncul kembali dan berjalan dengan tongkat.

Hal itu pun menyebabkan orang berspekulasi bahwa dia mungkin menderita asam urat karena pola makannya yang buruk.

NK News mengatakan ketidakhadirannya ini adalah yang ketujuh sejak tahun 2020, dengan tindakan menghilangnya menjadi lebih sering sejak awal pandemi Covid-19.

Baca Juga: Heran Jokowi Tak Copot Moeldoko Usai Bikin Gaduh di Demokrat, Yan Harap: Apa memang Perbuatan Itu Ia Restui?

Diketahui, (Korut) kerap mengambil sikap ‘datar’ selama pandemi virus Covid-19, diperburuk oleh sanksi Amerika Serikat (AS) dan kurangnya kesepakatan perdagangan dengan sekutu dekat China.

Korut dengan cepat menutup perbatasannya dan mungkin mendapati sistem medis yang kekurangan dana dan sangat ketinggalan zaman kewalahan oleh virus Covid-19.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: NK News

Tags

Terkini

Terpopuler