3 Gejala Covid-19 Varian Delta, Lebih Berbahaya hingga Disebut-sebut Membuat Vaksin Bekerja Kurang Efektif

18 Juni 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/dianakuehn30010

PR DEPOK – Kasus pasien Covid-19 varian delta kini lebih mendominasi yang bisa dideteksi melalui sejumlah tanda dan gejala.

Gejala Covid-19 varian delta cenderung terlihat lebih umum dibandingkan dengan gejala varian alpha.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, berikut 3 gejala Covid-19 varian delta yang perlu diketahui.

Baca Juga: Fadli Zon Tolak Pembongkaran Jalur Sepeda Proyek Mas Anies: Sudah Bagus, Banyak Negara Juga Diterapkan!

Menurut studi Zoe Covid Symptom, 3 gejala Covid-19 varian delta di antaranya sakit kepala, nyeri tenggorokan, dan pilek atau hidung berair.

Dari studi ini, ditemukan bahwa kelompok usia muda yang terkena Covid-19 varian delta cenderung merasakan gejala yang mirip seperti pilek berat atau flu yang buruk.

"Covid-19 bertindak berbeda sekarang, lebih seperti flu yang buruk," ujar spector.

Baca Juga: Bantah Pernyataan Kepala BKN Soal TWK Rahasia Negara, Said Didu: Jelas Bukan! TWK adalah Assesment

Studi ini melibatkan data dari ribuan orang yang terkena Covid-19. Mereka berpartisipasi melaporkan gejala yang mereka alami melalui sebuah aplikasi.

Menurut tim spector yang melakukan penelitian, diketahui pula bahwa Covid-19 varian delta bekerja dengan cara yang sedikit berbeda.

Varian yang satu ini membuat penderitanya berpikir bahwa mereka hanya mengalami pilek biasa, sehingga potensi penyebaran Covid-19 lebih besar.

Baca Juga: 3 Klub yang Pernah Menggunakan Jasa Eden Hazard hingga Sekarang

"Orang mungkin mengira mereka baru saja terkena flu musiman, dan mereka masih pergi ke pesta, kami pikir ini memicu banyak masalah. Jadi, yang benar-benar penting untuk disadari adalah bahwa sejak awal Mei, kami telah melihat gejala teratas di semua pengguna aplikasi, dan mereka tidak sama seperti sebelumnya"

"Jadi, gejala nomor satu adalah sakit kepala, diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek dan demam," katanya.

Sementara itu, Covid-19 varian delta diketahui lebih berbahaya karena 40 persen lebih mudah menular daripada varian alpha.

Bahkan, Covid-19 varian delta membuat vaksin agak kurang efektif, bila hanya disuntikkan satu dosis.

Baca Juga: Segera Daftar Vaksinasi Covid-19 Gratis bagi Warga DKI Jakarta di Link corona.jakarta.go.id atau Aplikasi JAKI

"Saya pikir pesannya jika Anda masih muda dan mengalami gejala yang lebih ringan, itu mungkin hanya terasa seperti pilek atau tidak enak badan," ujar spector.

Kasus meningkat paling banyak pada kelompok usia 20-29, dan kelompok usia 0-19 mengikuti di belakang, menurut data yang dikumpulkan dari peserta antara 23 Mei dan 5 Juni (ini tidak termasuk data dari tes cepat).

Jumlah kasus Covid-19 varian delta yang meningkat ini diduga mungkin berakar pada tingkat penularan dan lemahnya penerapan jarak sosial.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler