PR DEPOK – Masuknya gerilyawan Taliban ke Ibu Kota Afghanistan, Kabul menegaskan bahwa kelompok bersenjata itu telah menang dan menguasai negara tersebut.
Bahkan, ketika Taliban memasuki Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021 kemarin, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah bergegas pergi meninggalkan ibu kota.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, beberapa jam setelah kelompok Taliban memasuki Kabul, Kepala Lembaga Perdamaian Afghanistan Abdullah Abdullah mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan Ashraf Ghani atas situasi yang berlangsung saat ini di Afghanistan.
Baca Juga: Tisu Bekas Seka Air Mata Lionel Messi Saat Perpisahan dengan Barcelona Dijual Seharga Rp14 Miliar
Sementara itu, perwakilan Taliban mengatakan kelompoknya sedang memeriksa keberadaan Presiden Ashraf Ghani. Kini Taliban sedang memasuki ibu kota "dari semua sudut".
Jatuhnya Afghanistan oleh kelompok Taliban ini pun menjadi sorotan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule.
Iwan Sumule menilai situasi di Afghanistan kini menunjukkan bahwa suatu pemerintahan dapat dikalahkan jika bersungguh-sungguh.
Baca Juga: Sambil Menangis, Ayu Ting Ting Ceritakan Ruben Onsu Selalu Ada Saat Dirinya Terpuruk
“Jatuhnya Pemerintahan Afganistan oleh Taliban menjelaskan satu hal, kalau niat sungguh-sungguh pemerintahan boneka mudah untuk dikalahkan. Iya gak sih?” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @KetumProDEMnew.
Sebagai informasi, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya bersiaga di daerah-daerah pinggir kota dan sedang berbicara dengan pemerintah Afghanistan yang didukung negara-negara barat untuk meminta pemerintah menyerah secara damai.
Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Senin, 16 Agustus 2021: Taurus, Saatnya Meluangkan Waktu untuk Pasangan
"Para petempur Taliban sedang bersiaga di semua pintu masuk Kabul sampai peralihan kekuasaan secara damai dan memuaskan disetujui," katanya.
Para perwakilan Taliban dan pemerintah Afghanistan sebelumnya dijadwalkan melakukan pertemuan di Qatar pada Minggu, kata anggota tim perunding pemerintah, Fawzi Koofi.***