Bom Ledakkan Bus Militer di Suriah, 14 Orang Dilaporkan Tewas

20 Oktober 2021, 17:55 WIB
Serangan bom terhadap sebuah bus militer di Damaskus yang menewaskan 14 orang. /Reuters

PR DEPOK - Sebuah bom yang menargetkan bus militer di Damaskus, Suriah, meledak dan menewaskan 14 orang pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Sementara saksi dan petugas penyelamat mengatakan penembakan militer Suriah di barat laut yang dikuasai pemberontak menewaskan 11 warga sipil.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas bom Damaskus, yang meledak saat sebuah bus yang membawa personel militer melintasi jembatan di tengah ibu kota pada jam sibuk di pagi hari.

Baca Juga: Serukan Aksi Penolakan Statuta UI pada Jumat, 22 Oktober 2021, Ketua BEM: Mari Hadir Kembali

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, TV pemerintah Suriah mengunggah sebuah gambar di Telegram yang menunjukkan kabin bus hangus dan petugas penyelamat tengah mengeluarkan bagian dan potongan tubuh.

Dua alat peledak meledak saat bus berada di jembatan Hafez al-Assad, katanya.

Perangkat ketiga dijinakkan oleh unit teknik militer berdasarkan laporan para pejabat yang menyebut insiden itu sebagai ledakan teroris.

Baca Juga: Buntut Penghinaan kepada Habib Rizieq, Cholil Nafis Minta McDanny Tetap Diproses Hukum: Biar Jadi Pelajaran

Kekerasan tampaknya menandai salah satu hari paling berdarah dalam beberapa bulan di Suriah, di mana satu dekade konflik telah menewaskan ratusan ribu orang dan memecah belah negara.

Serangan bom di Damaskus jarang terjadi sejak pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad menghancurkan daerah kantong pemberontak di sekitar kota.

Dibantu oleh kehadiran militer Rusia dan milisi Syiah Iran, Assad sekarang menguasai sebagian besar negara.

Diketahui, Suriah barat laut adalah benteng besar terakhir pemberontak yang memerangi Assad.

Baca Juga: Sindir Pemerintah Soal Kereta Cepat, Yan Harahap: Proyek 'Mercusuar' Lebih Penting daripada 'Perut Rakyatnya'

Saksi mata dan petugas penyelamat mengatakan penembakan melanda daerah pemukiman di Kota Ariha yang dikuasai pemberontak tak lama setelah serangan bom Damaskus.

Di antara korban adalah beberapa anak sekolah, kata saksi dan pekerja medis di daerah kantong oposisi.

Menurut laporan terpisah, dikabarkan pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok yang didukung Iran sedang menargetkan pasar di pusat Kota Ariha.

Baca Juga: Kapan Pembukaan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 22? Ini Bocoran Estimasi Jadwalnya

Sementara itu, ISIS terus beroperasi di gurun Suriah, di mana mereka telah melakukan berbagai serangan terhadap kendaraan militer di tahun ini.

Lebih jauh lagi, serangan bom tersebut adalah yang paling mematikan di ibu kota sejak pemboman yang diklaim oleh kelompok ISIS yang menargetkan Istana Keadilan pada Maret 2017, menewaskan sedikitnya 30 orang.

PBB memperkirakan bahwa setidaknya 350.000 orang telah tewas selama perang saudara selama satu dekade di Suriah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler