PR DEPOK - Seorang pria di Utah, Amerika Serikat (AS) diduga mencoba menembak sang ayah setelah dia membawa pulang pesanan sayap ayam yang salah.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider, pria berumur 31 tahun bernama Alika Suliafu, didakwa dengan percobaan pembunuhan dan kejahatan atas penembakan senjata api.
Dalam surat pernyataan penangkapan, Polisi Bountiful mengatakan bahwa Suliafu mengambil senjata api dan mengarahkan pistol kepada sang ayah setelah berdebat tentang sayap ayam.
Baca Juga: Cara Mengetahui Status Kelolosan Kartu Prakerja Gelombang 22, Login di www.prakerja.go.id
"Ketika (Suliafu) mengetahui bahwa sayap itu bukan jenis yang dia sukai, dia menjadi marah dan mulai berdebat," ucap seorang polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi Bountiful kemudian mengatakan bahwa saat itu ayahnya memohon untuk tidak ditembak. Dia kemudian menunduk saat Suliafu diduga menarik pelatuknya.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, peluru yang ditembakan oleh Suliafu tersebut meleset dan tidak mengenai ayahnya.
Baca Juga: Sinopsis Film The Incredible Hulk: Kisah Asal Usul Hero Monster Hijau Tayang di Global TV
Meski begitu, peluru yang ditembakkan menembus dinding ke apartemen tetangga, dan bersarang di mesin pencuci piring tetangga sebelah. Ia juga kemudian mencoba untuk menembakan pistolnya kembali.
“Suliafu menembakkan pistolnya dua kali lagi dan mengenai langit-langit, sementara ayahnya mencoba menjatuhkannya ke tanah,” kata polisi.
Berdasarkan sebuah laporan, sang ayah akhirnya mengambil senjata api dan melarikan diri dari apartemen tersebut.
Kabarnya, Suliafu kemudian ditangkap di Bountiful, Utah sekitar sebelas mil sebelah utara Salt Lake City pada Kamis, 21 Oktober setelah insiden tersebut terjadi.
Polisi Bountiful mengatakan bahwa Suliafu telah melarikan diri pada saat mereka tiba, tetapi kemudian ditangkap dan ditahan.
Menurut Standard Examiner, ia ditahan di Penjara Davis County di Farmington, Utah, Amerika Selatan.
Lebih lanjut, polisi meminta agar dia ditahan tanpa jaminan karena dia sedang menjalani pembelaan sementara atas tuduhan penyerangan.***