China Sebut Laporan Intelijen AS Mengenai Awal Pandemi Covid-19 Tidak Memiliki Kredibilitas

1 November 2021, 11:50 WIB
China sebut laporan intelejen AS mengenai awal pandemi Covid-19 tidak punya kredibilitas, terutama tentang teori kebocoran laboratorium. /Pixabay/SW1994//

PR DEPOK – Baru-baru ini juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin sebut laporan intelijen AS mengenai awal pandemi Covid-19 tidak ilmiah dan tidak memiliki kredibilitas.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 31 Oktober 2021, Wang Wenbin sebut laporan intelijen AS yang bahwa awal pandemi Covid-19 berasal dari laboratorium China tidak ilmiah dan tidak memiliki kredibilitas,

Sebelumnya dalam hasil briefing yang diterbitkan pada Sabtu, 30 Oktober 2021, intelijen AS mengatakan bahwa  awal pandemi Covid-19 dari kebocoran laboratorium merupakan hipotesis yang masuk akal.

Baca Juga: Hasil NBA: Kevin Durant dan James Harden Tampil Perkasa Bawa Brooklyn Nets Benamkan Detroit Pistons 117-91

Meski demikian, laporan intelijen AS sebut kebenaran atas hipotesis tersebut mungkin tidak akan pernah diketahui.

Lebih lanjut, pada Minggu, 31 Oktober 2021, dalam situs web Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa hal tersebut adalah kebohongan yang diulang.

“Kebohongan yang diulang seribu kali tetaplah kebohongan,” ucap Wang Wenbin.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2021 agar Dapat PKH dan BLT Anak Sekolah, Berikut Syarat dan Penjelasannya

Selain itu ia juga mengatakan bahwa badan intelijen AS memiliki reputasi untuk penipuan.

“Penelusuran asal-usul virus corona baru adalah masalah serius dan kompleks yang harus dan hanya dapat diteliti melalui kerja sama ilmuwan global,” katanya.

Lebih lanjut, China pun telah secara konsisten membantah tuduhan bahwa virus itu bocor dari laboratorium spesialis di kota Wuhan, tempat Covid-19 pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019.

Wang juga mengulangi seruan China agar Amerika Serikat membuka laboratoriumnya sendiri di Fort Detrick kepada para ahli internasional.

Baca Juga: Dapat Restu Orang Tua, Salshabilla Adriani dan Yusuf Mahardika Ingin ke Jenjang yang Lebih Serius

Berdasarkan kabar yang dihimpun, dalam sebuah studi bersama oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  yang diterbitkan tahun ini mengesampingkan teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium.

Studi tersebut  mengatakan bahwa hipotesis yang paling mungkin adalah bahwa kemungkinan virus Covid-19 menginfeksi manusia secara alami melalui perdagangan satwa liar.

Lebih lanjut, kritikus mengatakan penelitian itu gagal menyelidiki laboratorium Wuhan dan tidak memeriksa data mentah yang diperlukan untuk memahami rute penularan awal virus.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 November 2021: Mama Rosa Pingsan dalam Keadaan Terikat, Andin dan Irvan Syok

Pada bulan lalu WHO membentuk Kelompok Penasehat Ilmiah baru tentang Asal-usul Pandemi  atau Scientific Advisory Group on Pandemic  Origins (SAGO) dan meminta China untuk menyediakan data mentah untuk membantu penyelidikan baru.

Namun berdasarkan kabar yang dihimpun China telah menolak permintaan tersebut.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Direktur Jenderal WHO Tedros pekan lalu, sekelompok ilmuwan yang kritis terhadap organisasi tersebut mengatakan bahwa meskipun mereka menyambut baik penyelidikan baru tentang asal-usul Covid-19, komposisi panel SAGO yang diusulkan tidak memiliki keterampilan dan ketidakberpihakan yang diperlukan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler