Serangan Militan di Burkina Faso Kembali Tewaskan 20 Orang, 19 di Antaranya Polisi Militer

15 November 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi serangan militan yang menewaskan 20 orang. /Pixabay/ejbartennl

PR DEPOK - Insiden brutal yang merupakan serangan militan kembali terjadi di Burkina Faso pada Minggu, 14 November 2021 waktu setempat.

Serangan militan di Burkina Faso tersebut kembali menyebabkan korban jiwa, di mana setidaknya 20 orang tewas dalam kejadian ini.

Dari 20 korban jiwa atas insiden itu, 19 di antaranya merupakan polisi militer Burkina Faso dan satu lainnya yakni warga sipil.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Ungkap Alasan Anies Baswedan Tak Hadiri Pernikahan Ria Ricis: Qodarullah...

Peristiwa ini tentunya mengundang reaksi dari Menteri Kemananan Burkina Faso yakni Maxime Kone.

Maxime Kone membenarkan bahwa seluruh korban jiwa itu 19 di antaranya polisi militer dan satu lainnya warga sipil.

Maxime Kone juga mengungkap bahwa serangan itu terjadi di wilayah tiga perbatasan bagian utara dan jumlah korban tersebut bersifat sementara.

Baca Juga: San Marino vs Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2022: Jadwal, Prediksi Susunan Pemain dan Link Live Streaming

"Pagi ini satu detasemen gendarmerie mengalami serangan pengecut dan biadab. Mereka mempertahankan posisi mereka," ujar Maxime Kone sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Maxime Kone juga menambahkan bahwa 22 orang lainnya yang selamat atas kejadian itu telah berhasil ditemukan.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa serangan serupa sempat terjadi dan juga menimbulkan korban jiwa.

Sebelumnya serangan seperti ini telah menewaskan setidaknya 30 polisi militer dan kemungkinan bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Ajang Balap IATC 2021 di Mandalika Resmi Ditunda, Gubernur NTB Zulkieflimansyah Ungkap Alasannya

Insiden brutal ini nampaknya menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan Burkina Faso.

Serangan yang jatuh pada hari Minggu itu juga telah dikonfirmasi oleh angkatan bersenjata Burkina Faso.

Angkatan bersenjata Burkina Faso tersebut menyebut bahwa detasemen gendarmerie menjadi sasaran serangan teroris.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Jika Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Berhenti, Said Didu: Jika Diteruskan, Jadi Museum

Dalam hal ini, pelaku atau pun kelompok yang melakukan serangan itu diduga terkait dengan al-Qaeda dan ISIS.

Serangan itu terjadi meskipun nampak hadir pasukan keamanan dari PBB dan juga regional dalam upaya untuk bernegosiasi dengan para milisi.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler