Dua Ledakan Terjadi di Afghanistan, Tewaskan 4 Orang dan Satu Anak Terluka

27 November 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi ledakan yang terjadi di Afghanistan. /Pixabay

PR DEPOK - Belum lama ini ledakan hebat terjadi di Afghanistan yang menyebabkan empat anak tewas dan satu anak terluka.

Ledakan yang terjadi pada Kamis tersebut, disebabkan oleh beberapa sisa bahan peledak yang meledak secara tidak sengaja di pinggiran Taluqan, Ibu Kota Provinsi Takhar utara.

Berdasarkan laporan, para korban dalam ledakan tersebut sedang mengumpulkan besi tua untuk dijual.

Baca Juga: Muncul Varian Baru Covid-19 Bernama Omicron, Prof Zubairi: Indonesia Harusnya Punya Mitigasi

Namun mereka tidak menyadari bahwa bahan peledak berada di antara bahan-bahan yang dikumpulkan.

Adapun ledakan bom lainnya yang menghantam kendaraan sipil di bundaran yang ramai, tepatnya di Karte Parwan, Polsek 2, Ibu kota Kabul.

Bom tersebut meledak sekitar pukul 16.15 waktu setempat dan tidak menimbulkan korban.

Ledakan bom tersebut tepat di lingkaran lalu lintas yang cukup sibuk di Kabul.

Baca Juga: Respons Unggahan Warganet, Hilmi Firdausi: Ini Namanya Pasukan Penjaga Baliho, Bukan Penurun

Ledakan itu juga telah menyebabkan asap tebal yang mengepul hingga ke langit.

Menurut laporan, pasca ledakan bom itu, kini seluruh tempat telah ditutup sementara.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, pasukan keamanan Taliban telah mengepung daerah itu untuk tindakan pencegahan.

Target dari ledakan itu belum diketahui dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Link Nonton dan Jadwal Now, We're Breaking Up Episode 6, Young Eun Memutuskan untuk Tak Lagi Jauhi Jae Guk

Militan yang berafiliasi dengan Negara Islam (ISIS) diduga telah melancarkan beberapa ledakan bom di Kabul.

Selain itu, terjadi beberapa ledakan di tempat lain sejak pengambilalihan Taliban pada pertengahan Agustus.

Menurut sebuah laporan bahwa Alat Peledak Improvisasi (IED), ranjau darat dan ranjau anti-personel yang ditinggalkan dari perang sebelumnya mampu membunuh atau melukai rata-rata lebih dari 100 orang setiap bulan di negara tersebut.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler