PBB Evakuasi 176 Pencari Suaka dari Libya ke Rwanda

12 Desember 2021, 20:53 WIB
ilustrasi PBB. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PR DEPOK - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) telah mengevakuasi 176 pencari suaka dari Libya ke Rwanda.

UNHCR telah menyediakan penerbangan kemanusiaan bagi para pencari suaka tersebut.

Menurut pihak UNHCR bahwa ini adalah penerbangan kedua ke Rwanda tahun ini.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming F1 GP Abu Dhabi 2021 Tayang Malam Ini

Penerbangan tersebut menggunakan Mekanisme Transit Darurat, yang pertama terjadi pada Juli.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, bahwa di antara para pengungsi itu ada beberapa bayi dari Eritrea, Ethiopia, Sudan dan Sudan Selatan.

UNHCR menambahkan bahwa banyak pencari suaka adalah korban perdagangan manusia atau penyintas kekerasan berbasis gender.

Baca Juga: Nathalie Holscher Melahirkan, Sule Bagikan Momen Bahagia: Alhamdulillah

Selain itu mereka juga adalah korban dari segala bentuk pelecehan serta para tahanan yang baru dibebaskan dari pusat penahanan.

Pihak UNHCR juga mengatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk membantu para pencari suaka untuk menemukan solusi yang tahan lama.

Beberapa solusi tersebut, seperti pemukiman kembali ke negara ketiga, pemulangan sukarela jika memungkinkan, atau integrasi lokal di Rwanda.

Baca Juga: Nathalie Holscher Komentari Rizky Febian saat Pertama Kali Gendong Adzam Adriansyah Sutisna: Dagunya Sama

Ahmed Baba Fall, Perwakilan UNHCR untuk Rwanda mengatakan bahwa sungguh melegakan melihat lebih banyak orang dievakuasi ke tempat yang aman di Rwanda.

Pihaknya memuji kepemimpinan negara ini dan para pendukung kami atas dukungan mereka yang murah hati.

Hal tersebut merupakan upaya menghidupkan kembali harapan para pengungsi tersebut.

Baca Juga: Israel Perpanjang Pembatasan Perjalanan Masuk bagi Orang Asing hingga 22 Desember 2021

Sejak 2017, total 7.490 pengungsi dan pencari suaka telah meninggalkan Libya melalui evakuasi kemanusiaan atau pemukiman kembali ke negara ketiga.

Banyak migran ilegal, mayoritas orang Afrika yang memilih untuk menyeberangi Laut Mediterania ke pantai Eropa dari Libya.

Hal tersebut karena keadaan kekacauan yang telah terjadi di negara Libya sejak 2011.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Prokerala

Tags

Terkini

Terpopuler