Lebih dari 6.000 Penerbangan Pada Liburan Natal Telah Dibatalkan di Seluruh Dunia, Berikut Alasannya

26 Desember 2021, 20:45 WIB
Lebih dari 6 ribu penerbangan dibatalkan pada liburan Natal di seluruh dunia, berikut alasan sebenarnya. /Pexels

PR DEPOK - Lebih dari 6.000 penerbangan untuk liburan Natal telah dibatalkan di seluruh dunia.

Pembatalan Penerbangan itu telah menyebabkan kekecewaan bagi jutaan orang yang ingin berkumpul kembali dengan keluarga mereka selama liburan Natal.

Lebih dari 6.000 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia selama liburan Natal dan ribuan penerbangan lainnya tertunda.

Baca Juga: Lintasi Polisi Tidur, Dua Orang Berboncengan Sepeda Motor di Tangsel Terjatuh dan Tewas di TKP

Pembatalan penerbangan tersebut disebabkan karena adanya lonjakan kasus omicron.

Hal tersebut mendorong pembatalan massal penerbangan menjelang Natal.

Sebuah situs web pelacakan melaporkan pada hari Minggu bahwa karena varian omicron yang sangat menular telah membawa kerugian liburan bagi jutaan orang.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Minta 3 Oknum Prajurit TNI Penabrak Pasangan Kekasih Dipecat dan Dihukum

Adanya cuaca buruk juga menjadi salah satu penyebab hal tersebut, sehingga mengakibatkan kekacauan di jalan raya dan rute-rute lain.

Selain itu, pembatalan penerbangan juga menyebabkan kekacauan perjalanan di Amerika Serikat.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Daily Sabah, bahwa lebih dari 2.800 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada hari Sabtu.

Baca Juga: Insiden Anggota TNI Buang Korban Tabrak Lari, Kapuspen: Jenderal Andika Instruksikan Pemecatan

Hal tersebut termasuk lebih dari 990 yang berasal dari atau menuju bandara AS, dengan lebih dari 8.500 penundaan pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Sementara itu, sekitar 2.400 pembatalan penerbangan dan 11.000 penundaan penerbangan pada hari Jumat.

Selain itu, pembatalan penerbangan pada hari Minggu hampir mencapai 1.500 dengan lebih dari 1.400 penundaan penerbangan.

Pembatalan dan penundaan penerbangan tersebut juga disebabkan karena Pilot, pramugari, dan karyawan lain harus dikarantina setelah terpapar Covid-19.

Baca Juga: Tak Banyak Janji Kampanye, Anggota DPR RI Ini Sebut Perannya di Parlemen Hanya Bekerja untuk Rakyat

Hal tersebut telah memaksa maskapai Lufthansa, Delta, United Airlines, JetBlue, Alaska Airlines, dan banyak maskapai penerbangan lainnya telah membatalkan penerbangan pada puncak perayaan Natal

Maskapai Delta, United dan JetBlue semuanya mengatakan pada hari Jumat bahwa varian omicron menyebabkan pembatalan penerbangan.

Adapun Juru bicara maskapai United Maddie King mengatakan hal tersebut juga karena adanya kekurangan staf.

Hal tersebut menyebabkan pembatalan dan belum jelas kapan operasi penerbangan normal akan kembali.

 

Namun maskapai Delta dan JetBlue tidak memberikan tanggapan apapun pada hari Sabtu, puncak hari Natal itu.

Ketiga maskapai membatalkan lebih dari 10% dari jadwal penerbangan Sabtu mereka.

Maskapai American Airlines juga membatalkan lebih dari 90 penerbangan hari Sabtu, sekitar 3% dari jadwalnya.

Baca Juga: Sikap Thariq Halilintar Buat Fuji Pesimis dan Mikir Dua Kali untuk Pacaran: Emang Aku tuh Bukan Siapa-siapa

Menurut laporan, bahwa Juru bicara Amerika, Derek Walls mengatakan pembatalan penerbangan tersebut karena alasan Covid-19.

Maskapai Eropa dan Australia juga telah membatalkan penerbangan musim liburan karena masalah staf dan awak pesawat yang terinfeksi Covid-19.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler