Mengerikan, Pasien Covid-19 di China Dipaksa Tinggal di Sebuah 'Kotak' Layaknya Penjara

13 Januari 2022, 17:53 WIB
Beredar sebuah video yang memperlihatkan pasien Covid-19 di China disuruh tinggal dalam kotak. /tangkapan layar dari Twitter @songpinganq

PR DEPOK - Dalam sebuah video yang beredar di Twitter, terlihat kotak yang berbaris dan tersusun beraturan yang diklaim sebagai tempat menampung pasien Covid-19 di China.

Para pasien yang diduga terpapar Covid-19 itu dibawa oleh barisan bus yang menuju ke kamp karantina yang berbentuk seperti kotak.

Adegan-adegan mengerikan tersebut merupakan salah satu dari beberapa tindakan pencegahan ketat yang dilakukan China untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Polisi Kembali Ubah Seragam Satpam, Said Didu: Dipikirkan Beban Satpam yang Cicilan Seragam Lama Belum Lunas

Video yang beredar di Twitter tersebut diunggah oleh pengguna bernama @songpinganq, dengan tulisan 'jutaan orang China tinggal di kamp karantina covid sekarang!'.

Pada video selanjutnya, akun tersebut juga mengatakan jika melakukan karantina Covid-19 di China harus membayar sendiri untuk biaya sekira 5.010 yuan (Rp11,2 juta) untuk 21 hari isolasi.

Di kotak karantina tersebut, para pasien Covid-19 akan mendapatkan dua boks air mineral, tempat tidur, meja untuk makan, dan toilet.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bahas NFT Ghazali Everyday Berpenghasilan Rp13 Miliar: Dapat Cuan dari Foto Selfie? Bisa Banget!

Pada video selanjutnya, pengguna Twitter juga mengunggah sebuah video di mana seorang petugas memberi makan dengan memakai APD lengkap.

"Beginilah cara pemerintah China memberi makan narapidana covid. Seperti memberi makan ternak!" tulisnya.

China memang telah memberlakukan beberapa aturan kejam pada warganya di bawah kebijakan 'nol Covid'.

Baca Juga: Bekuk Pengedar Narkoba, Polisi Temukan Pelaku Simpan Sabu dalam Bungkus Rokok

Di mana hal itu menempatkan jutaan orang di bawah karantina, bahkan ketika Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.

Orang-orang, termasuk wanita hamil, anak-anak dan orang tua, dipaksa untuk tinggal di dalam kotak-kotak penuh yang dilengkapi dengan tempat tidur, kayu, dan toilet selama dua minggu.

Bahkan jika hanya satu orang saja dinyatakan positif di wilayah mereka, maka semuanya harus menjalani karantina.

Baca Juga: Ramalan Kesehatan 6 Zodiak Hari Jumat, 14 Januari 2022: Libra, Waspada pada Kesehatan Keluarga

Di beberapa daerah, sebelumnya penduduk akan diberitahu tepat setelah tengah malam bahwa mereka harus meninggalkan rumah mereka dan pergi ke pusat karantina.

Sekitar 20 juta orang sekarang telah dikurung di rumah mereka dibawah aturan "nol Covid" di China.

Mereka juga dilarang meninggalkan rumahnya meskipun hanya untuk membeli makanan.

Baca Juga: Machine Gun Kelly dan Megan Fox Resmi Bertunangan setelah 1,5 Tahun Pacaran

Namun atas aturan yang diberlakukan China tersebut, tentunya memilik dampak buruk dan mendapat kritikan.

Seperti yang terjadi pada kasus seorang wanita China hamil yang keguguran setelah penguncian yang ketat menunda aksesnya ke perawatan medis.

Insiden itu menyalakan kembali perdebatan tentang batas-batas pendekatan tanpa toleransi China terhadap Covid-19 yang terlalu berlebihan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler