Wanita Keturunan Asia Didorong ke Rel Kereta Bawah Tanah New York, Polisi: Insiden Tidak Beralasan

16 Januari 2022, 15:16 WIB
ilustrasi kereta bawah tanah - Polisi mengungkapkan bahwa sebuah insiden di mana wanita didorong ke rel kereta bawah tanah hingga meninggal tak beralasan. /Roy Reyna/pexels.com/@reyna

PR DEPOK – Polisi setempat menyebutkan bahwa seorang wanita didorong hingga tewas di depan kereta bawah tanah di stasiun Times Square, New York, pada 15 Januari 2022 waktu setempat.

Insiden itu terjadi hanya seminggu setelah walikota dan gubernur mengumumkan rencana untuk meningkatkan kepolisian kereta bawah tanah dan menjangkau para tunawisma di jalan-jalan dan kereta api Kota New York.

Pria yang diyakini bertanggung jawab melarikan diri dari tempat kejadian tetapi menyerahkan diri ke polisi transit tidak lama kemudian.

Hal itu diutarakan oleh komisaris polisi Keechant Sewell pada konferensi pers dengan Walikota Eric Adams di stasiun, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Syuting Tambahan untuk Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness Telah Selesai

Korban berusia 40 tahun, yang diidentifikasi sebagai Michelle Alyssa Go dari New York, sedang menunggu kereta R menuju selatan sekitar pukul 09.40 ketika dia tampaknya didorong.

"Insiden ini tidak beralasan, dan korban tampaknya tidak berinteraksi dengan subjek," kata Sewell.

Wanita lain yang berada di tempat kejadian mengatakan kepada polisi bahwa pria itu telah mendekatinya beberapa menit sebelumnya dan dia takut pria itu akan mendorong dirinya ke rel.

Baca Juga: Atalanta vs Inter Milan di Liga Italia: Jadwal, Prediksi Susunan Pemain, dan Link Live Streaming

“Dia mendekatinya dan masuk ke kereta. Wanita itu menjadi sangat khawatir,” kata asisten kepala Jason Wilcox.

“Wanita itu mencoba menjauh dari pria tersebut, dan dia merasa akan didorong ke rel. Kemudian pria itu ke luar kereta dan wanita tersebut menyaksikan kejahatan di mana dia mendorong korban yang lain,” jelasnya.

Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Simon Martial yang berusia 61 tahun. Martial, yang menurut polisi adalah tunawisma, didakwa dengan pembunuhan tingkat dua. Tidak segera diketahui apakah dia memiliki pengacara yang bisa berkomentar.

Baca Juga: Natasha Wilona dan Verrel Bramasta Ngaku Sahabatan, Denny Darko Justru Ragu: Lihatlah Pegangan Tangannya

Wilcox mengatakan Martial memiliki sejarah kriminal dan telah dibebaskan bersyarat.

“Dia memang memiliki catatan kriminal dan terganggu secara emosional yang telah kami dokumentasikan,” katanya.

Kondisi dan keamanan kereta bawah tanah telah menjadi kekhawatiran bagi banyak warga New York selama pandemi.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Secara Online untuk Dapat Bantuan PKH dan BPNT Kartu Sembako 2022

Meskipun statistik polisi menunjukkan kejahatan besar di kereta bawah tanah telah menurun selama dua tahun terakhir, begitu juga jumlah penumpang, sehingga sulit untuk dibandingkan.

Beberapa serangan baru-baru ini telah mendapat perhatian publik dan meningkatkan kewaspadaan. Pada bulan September, tiga karyawan transit diserang dalam insiden terpisah pada satu hari.

Beberapa pengendara ditebas dan diserang oleh sekelompok penyerang di sebuah kereta di Manhattan pada bulan Mei.

Empat penusukan terpisah, dua di antaranya fatal, terjadi dalam beberapa jam di satu jalur kereta bawah tanah pada bulan Februari.

Baca Juga: H Faisal Berharap Kuasa Hukumnya Mampu Carikan Solusi Atas Polemik dengan Doddy Sudrajat: Sudah Muak Saya

Dalam beberapa bulan terakhir ada beberapa contoh orang yang ditikam, diserang atau didorong ke rel di stasiun di Bronx, Brooklyn dan di Times Square.

Serangan terhadap Go, yang merupakan keturunan Asia, juga menimbulkan kekhawatiran di tengah meningkatnya kejahatan kebencian anti-Asia di New York dan di seluruh AS.

Pejabat polisi mengatakan pembunuhan itu sedang diselidiki, tetapi mencatat bahwa wanita pertama yang diduga didekati Martial bukan orang Asia. Martial adalah orang berkulit hitam.

"Serangan terbaru yang menyebabkan kematian seorang wanita Asia-Amerika di stasiun kereta bawah tanah Times Square ini sangat mengerikan bagi komunitas kami," ujar Margaret Fung, direktur eksekutif Dana Pendidikan dan Pertahanan Hukum Asia Amerika.

Baca Juga: Sah! Street Race di Ancol Resmi Dibuka, Sekitar 350 Pembalap Telah Daftar

Dia mengatakan masyarakat masih berduka atas kematian Yao Pan Ma pada 31 Desember, seorang imigran Tiongkok yang diserang pada bulan April saat mengumpulkan kaleng di East Harlem.

"Serangan-serangan ini telah membuat orang Asia-Amerika di seluruh kota dan di seluruh negeri merasa rentan dan mereka harus berhenti," kata Fung dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler