PR DEPOK – Seorang wanita di Tiongkok dikabarkan mengamuk dan merobek rak gaun pengantin, memotongnya dengan gunting.
Usut punya usut, wanita Tiongkok itu marah setelah salon pengantin menolak mengembalikan depositnya setelah pesanan dibatalkan.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu terlihat dalam video tengah merobek gaun pengantin di salon pengantin di kota barat daya Chongqing, Tiongkok, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari India Times.
Insiden di distrik kota Jiangjin tersebut terjadi setelah salon menolak mengembalikan uang jaminan wanita itu sebesar Rp7,8 juta yang telah dia setujui sebagai bagian dari paket pernikahan senilai Rp18 juta tahun lalu.
Sebuah video yang beredar di jaringan media sosial Tiongkok Weibo menunjukkan pelanggan yang mengenakan masker dengan marah meretas rak yang penuh dengan gaun putih sebelum mengguntingnya.
Dalam video itu, orang yang merekam wanita tersebut terdengar mengatakan kepadanya bahwa setiap gaun berharga ribuan hingga puluhan ribu yuan Tiongkok.
"Pikirkan dengan jernih. Gaun ini berharga beberapa ribu yuan," kata orang yang merekam.
Baca Juga: Jelang Sidang Putusan Gaga Muhammad, Kakak Laura Anna Ungkap Bukti dan Fakta Baru ke Publik
"Ribuan? Bahkan jika hanya sepuluh ribu, tidak apa-apa," jawab wanita itu.
Ia kemudian terus memotong gaun dengan gunting tanpa henti dan memerintah orang yang merekam untuk memanggil polisi.
"Yang ini? Beberapa puluh ribu," orang itu memperingatkan wanita tersebut saat dia memotong gaun pengantin tradisional Tiongkok yang mewah berwarna merah dan emas.
Media Tiongkok menyebut bahwa wanita itu telah membeli paket pernikahan pada bulan April tahun lalu untuk pernikahannya yang dijadwalkan pada 5 Oktober.
Namun, pada bulan Agustus dia meminta untuk menundanya sebelum membatalkannya pada bulan November.
Dia kemudian menuntut pengembalian dana penuh termasuk depositnya, yang kemudian ditolak.
Baca Juga: LINK NONTON Our Beloved Summer Episode 13, Spoiler: Yeon Su dan Choi Ung Kembali Bertengkar
Sebanyak 32 gaun pengantin dilaporkan dihancurkan oleh pelanggan yang marah tersebut.***