Tak Ada Bukti dari Israel, Penyelidikan PBB Soal Keterlibatan Staf UNRWA dengan Hamas Ditangguhkan

- 27 April 2024, 10:35 WIB
Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023
Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023 /Amr Abdallah Dalsh/REUTERS

PR DEPOK – Penyelidikan PBB terhadap tuduhan Israel bahwa 19 anggota badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober telah menutup satu kasus karena tidak adanya bukti dari Israel.

Sementara itu, PBB menangguhkan empat kasus lainnya, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Juat, 26 April 2024.

UNRWA dilanda kontroversi pada bulan Januari ketika Israel menuduh 12 dari 30.000 pegawainya terlibat dalam serangan yang dilakukan oleh Hamas.

Baca Juga: 10 Twibbon Hari Jadi Kota Depok ke-25, Ramaikan dan Gunakan di Media Sosial

PBB segera memecat anggota staf yang diduga terlibat dan meluncurkan penyelidikan internal untuk menilai netralitas badan tersebut, yang dipimpin oleh mantan menteri luar negeri Prancis Catherine Colonna.

Dalam beberapa minggu terakhir, PBB menerima informasi mengenai tujuh staf UNRWA tambahan yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, sehingga mengarah pada penyelidikan baru.

Tak Ada Bukti Nyata

Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Nasi Goreng di Pekanbaru, Catat Alamat Lengkap dan Jam Bukanya

Dujarric mengatakan bahwa dari kelompok awal yang terdiri dari 12 anggota UNRWA, satu kasus ditutup karena tidak ada bukti yang diberikan oleh Israel untuk mendukung tuduhan terhadap anggota staf tersebut.

“Kami sedang menjajaki tindakan administratif korektif yang akan diambil terhadap kasus orang tersebut,” ujarnya, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x