Peringatkan Agar Tidak Sepelekan Varian Omicron, Pakar Kesehatan Ungkap Soal Efek Jangka Panjang

25 Januari 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi. Pakar kesehatan memperingatkan dunia agar tidak menyepelekan varian Omicron, singgung soal efek jangka panjang. /Pixabay/Alexandra_Koch.

PR DEPOK – Sejumlah pakar dan ilmuwan memperingatkan virus Covid-19 varian Omicron, jangan dianggap sepele dan ringan.

Sebab, hingga saat ini efek jangka panjang dari varian Omicron ini belum diketahui.

Sebuah penelitian mengungkapkan, kasus ringan yang disebabkan varian Omicron, dapat pemicu Covid-19 yang berkepanjangan.

Para ahli bahkan menyarankan seseorang yang mengalami gejala yang mirip dengan Covid-19 untuk mendatangi dokter dan melakukan perawatan primer atau klinik spesialis untuk mendapatkan konfirmasi.

Baca Juga: Jadwal Pilpres 2024 Ditetapkan, Fahri Hamzah: Beri Waktu Presiden Selesaikan Tugasnya

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Healthline, Selasa 25 Januari 2022, para ahli sepakat diperlukan lebih banyak waktu untuk mengetahui efek jangka panjang dari varian Omicron.

Sebab, dari hasil penelitian varian sebelumnya, belum ada bukti yang mengklaim bahwa Omicron tidak akan menyebabkan Covid-19 yang lebih lama.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Covid panjang atau juga disebut Covid kronis adalah rentang lebih dari 50 gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah seseorang dinyatakan terinfeksi.

Baca Juga: Jangan Percaya Berita Hoaks soal Vaksin Covid-19, ini Penjelasan Ahli Kesehatan

Di sisi lain, belum ada perbedaan gejala yang nyata antara infeksi akut Covid-19 yang disebabkan oleh Omicron dengan yang disebabkan oleh varian lain, seperti Delta.

Menurut penelitian ZOE, ada beberapa gejala yang masuk dalam peringkat teratas dari varian Omicron.

Gejala tersebut, adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.

Baca Juga: Soal Temuan Penjara Manusia di Kediaman Bupati Langkat, Susi: Bukan Satu-satunya Tempat Seperti ini

“Meskipun ada beberapa indikasi bahwa varian Omicron menyebar lebih mudah, untungnya, data awal tampaknya menunjukkan bahwa varian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan,” ahli epidemologi sekaligus Direktur Darurat untuk Korps Medis Internasional, Dr. Scott Lillibridge.

Ia menyebut, sebagian besar populasi mengalami gejala yang lebih mirip pilek dan lebih ringan dengan Omicron.

Hal ini, menurut dia, dapat disebabkan oleh tingkat kekebalan yang lebih tinggi melalui infeksi atau vaksin.

Baca Juga: Jet Tempur F-35C Milik Amerika Serikat Terjatuh di Laut China Selatan, Tujuh Orang Terluka

“Setiap infeksi Omicron di A.S. adalah infeksi terobosan (infeksi pada orang yang divaksinasi) karena mayoritas populasi telah divaksinasi sepenuhnya,” kata profesor kedokteran dan direktur medis NYMC Health Services New York, Dr. Marisa Montecalvo.

Sementara, sebuah studi gejala Covid-19 di Inggris menemukan bahwa orang yang divaksinasi, 49 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan virus dalam waktu lama setelah terinfeksi.

Namun, Montecalvo mencatat bahwa beberapa orang mungkin masih mengalami penyakit sedang-berat.

“Akan selalu ada pengecualian untuk varian apa pun, terutama untuk orang dengan masalah kesehatan mendasar,” imbuh dia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler