PR DEPOK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut subvarian Omicron kini telah terdeteksi di 57 negara.
WHO menyebut, Omicron kini telah menjadi varian yang dominan di seluruh dunia sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Varian Omicron disebut lebih cepat menular dan bermutasi dibandingkan varian lainnya, seperti Delta.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS 2022, Bansos dari APBD DKI Jakarta yang Dibuka Bulan Ini
Dalam pembaruan epidemiologi mingguannya, WHO mengatakan bahwa varian, yang menyumbang lebih dari 93 persen dari semua spesimen virus corona itu memeliki beberapa sub-garis keturunan, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.
Sub-varian BA.1 dan BA.1.1, merupakan yang pertama terindentifikasi, dan masih mencakup lebih dari 96 persen dari semua urutan Omicron yang diunggah ke inisiatif sains global Gisaid.
Tetapi, ada peningkatan dalam kasus yang melibatkan BA.2, yang menghitung beberapa mutasi berbeda dari aslinya.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Forecasting Love and Weather, Tayang Minggu Depan
Hal ini termasuk pada protein lonjakan yang menandai permukaan virus dan merupakan kunci untuk memasuki sel manusia.
"Sekuens yang ditunjuk BA.2 telah diserahkan ke Gisaid dari 57 negara hingga saat ini," kata WHO sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Straits Times pada Rabu, 2 Februari 2022.
WHO menyebut, di beberapa negara, sub-varian menyumbang lebih dari setengah dari semua rangkaian Omicron yang dikumpulkan.
Baca Juga: Paula Verhoeven Ungkap Ular Ditemukan di Kediamannya, Istri Baim Wong: Total Ada 10, Bisa Ternak
Sementara, Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, masih sedikit yang diketahui tentang perbedaan antara sub-varian.
Mereka juga menyerukan penelitian tentang karakteristiknya, termasuk jenis penularan sub-varian ini dan pengaruhnya terhadap perlindungan kekebalan dan virulensinya.
Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan, sub-varian BA.2 lebih menular dibandingkan Omicron asli.
Baca Juga: Info Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23: Simak 3 Kriteria Peserta yang Tidak akan Lolos Seleksi
Pakar utama WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, informasi tentang sub-varian sangat terbatas.
Namun, beberapa data awal menunjukkan BA.2 memiliki sedikit peningkatan tingkat pertumbuhan di atas BA.1.
Omicron secara umum diketahui menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian virus corona sebelumnya.
"Tidak ada indikasi bahwa ada perubahan tingkat keparahan," kata Kerkhove.***