Rusia Disebut Bakal Serang Ukraina pada Rabu, Volodymyr Zelenskiy: Kami Menyebut Hari Persatuan

15 Februari 2022, 15:46 WIB
Rusia dikabarkan hendak menyerang Ukraina pada 16 Februari mendatang, Volodymyr Zelenskiy beri tanggapan ini. /Reuters.

PR DEPOK - Ukraina menetapkan situasi darurat pada Rabu, 16 Februari 2022, waktu setempat.

Pemerintah Ukraina, meyakini hari itu merupakan waktu dimana Rusia akan melakukan penyerbuan atau invasi ke negara tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pun memerintahkan seluruh warganya untuk mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serentak pada tanggal 16 Februari 2022.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Tim Putri di BATC 2022: Indonesia Ungguli Hong Kong dengan Kemenangan 4-1

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, Selasa 15 Februari 2022, pejabat Ukraina menyebut jika Zelenskiy tidak memprediksi serangan pada hari Rabu tersebut.

Tetapi, Zelenskiy menanggapi secara skeptis terhadap laporan media asing.

"Mereka memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan," kata Zelenskiy dalam pidato video kepada negara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Besok, Rabu 16 Februari 2022: Kondisi Keuangan Mulai Membaik

Menurut Zelenskiy, Rusia mencoba menakut-nakuti dengan mengatakan mereka akan melakukan serangan militer ke Ukraina pada Rabu, 16 Februari 2022.

“Pada hari itu, kami akan menggantung bendera nasional kami, memakai spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami,” kata Zelenskiy.

Sementara, para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak memperkirakan serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari tertentu.

Baca Juga: Jenis Bantuan DTKS: Simak Arti dan Besaran Dana PKH, BPNT, KJP Plus, hingga KIP Kuliah

Namun, Moskow secara tidak langsung kerap kali mengeluarkan peringatan keras untuk melakukan serangan ke Ukraina.

"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas. Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin dia bisa pindah tanpa peringatan," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.

Situasi di perbatasan Ukraina terus memanas. Rusia dilaporkan telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya di dekat perbatasan kedua negara tersebut.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Tantang Deddy Corbuzier Adu Tinju di Atas Ring, Hotman Paris: Halo Deddy Punya Nyali Nggak?

Rusia juga membantah keras tuduhan yang menyebutkan negara tersebut berencana menyerang Ukraina, meskipun mereka tidak menyangkal bahwa pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan, kecuali serangkaian tuntutan dipenuhi, termasuk melarang Kyiv bergabung dengan aliansi NATO.

"Kami telah memperingatkan lebih dari sekali bahwa kami tidak akan membiarkan negosiasi tanpa akhir atas pertanyaan yang menuntut solusi hari ini," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavroy.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler