AS Tuding Virus Corona Berasa dari Wuhan, Media Pemerintah Tiongkok Angkat Bicara

6 Mei 2020, 08:05 WIB
BANGUNAN Wuhan Institute of Virology yang menjadi laboratorium virus paling canggih di Tiongkok.* / /AFP/Hector RETAMAL

PIKIRAN RAKYAT - Media Pemerintah Tiongkok menuduh Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo berbohong.

Setelah sebelumnya Mike Pompeo pada Minggu, 3 Mei 2020 membuat klaim bahwa dirinya telah mempunya "bukti besar" bahwa Virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

Klaim yang disebutkan oleh Mike Pompeo pada program "This Week" di ABC, tidak dijelaskan secara spesifik dan terperinci.

Baca Juga: Data Pengguna Tokopedia Bocor, Wakil Ketua Komisi I DPR Angkat Bicara

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari BBC, pada Senin, 4 Mei 2020 lalu Global Times menuduh bahwa klaim Mike Pompeo asal seut dan fakta-faktanya diputarbalikannya olehnya.

"Pompeo bertujuan untuk membunuh dua burung dengan satu batu dengan memuntahkan kepalsuan," kata pihak Global Times.

Pertama, Pompeo berharap dapat membantu Presiden Donald Trump untuk memenangkan pemilihan kembali pada November tahun ini. Kedua, Pompeo membenci sosialis Tiongkok dan khususnya tidak menerima dengan kebangkitan yang ditunjukan Tiongkok.

Baca Juga: Pelaksanaan UTBK untuk SBMPTN Tetap Dilaksanakan di Tengah Pandemi, Catat Tanggalnya

Lebih lanjut, pihak Global Times mengakui adanya "masalah awal" dalam tanggapan Tiongkok terhadap wabah itu, tetapi mengklaim "keseluruhan kinerja cukup cerah untuk melebihi kekurangannya".

"Dapat dibayangkan bahwa virus tersebut pertama kali memaparkan orang-orang di tempat lain, selain di Wuhan," ujarnya.

Global Times bukan satu-satunya media di Tiongkok yang menyerang balik klaim yang disebutkan Mike Pompeo dan orang-orang AS, termasuk presidennya, Donald Trump.

Baca Juga: Balas Tudingan AS Terkait Asal Usul Corona, Tiongkok Rilis Film Animasi 'Once Upon a Time'

People's Daily mengatakan Pompeo tidak "memiliki bukti", sementara dilaporkan di situs CCTV menuduh politisi AS tersebut "merencanakan rencana jahat".

Sementara itu, Organinasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dengan tegas bahwa klaim AS hanya spekulatif semata dan tidak melihat "bukti yang spesifik".

"Jadi dari sudut pandang kami, ini tetap spekulatif," imbuh Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan.

Baca Juga: Dinilai Sukses Tekan Angka Penyebaran Virus Corona, Oded Danial Tak Akan Perpanjang PSBB

Pekan lalu, komunitas intelijen AS mengatakan "setuju" bahwa virus corona bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Tetapi akan terus memeriksa apakah wabah itu dimulai melalui "kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium di Wuhan".

Sementara itu, beberapa sumber-sumber intelijen barat mengatakan kepada beberapa kantor berita bahwa tidak menemukan bukti yang menunjukan virus bocor dari salah satu laboratorium.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler