Separatis Pro Rusia Sebut Miliki Mata-Mata dari Ukraina hingga Ingin Merebut Wilayah di Kyiv

20 Februari 2022, 16:08 WIB
Ilustrasi konflik Rusia dan Ukraina. /Foto/Ilustrasi perang/PIXABAY/WikiImages

PR DEPOK - Separatis pro Rusia mengatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah rencana oleh Kyiv untuk merebut wilayah yang mereka kuasai di Ukraina timur dengan paksa.

Separatis pro Rusia itu juga mengarak seorang pria yang mereka katakan sebagai mata-mata dari Ukraina.

Pihak berwenang di ibukota Ukraina pun dengan cepat menolak dugaan rencana itu sebagai tuduhan palsu.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Identik dengan Perselingkuhan, Salah Satunya Aries

Mereka juga mengabaikan tuduhan mata-mata di masa lalu, akan tetapi laporan tersebut berkontribusi pada peningkatan ketegangan.

Kekhawatiran tumbuh di Kyiv dan Barat, bahwa operasi bendera palsu atau tindakan yang dilakukan dengan tujuan menyalahkan pihak lain dapat dilakukan di Ukraina timur.

Hal itu bisa digunakan sebagai dalih bagi Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dapat Hadiah Ulang Tahun Berupa Mesin ATM Pribadi

Rusia, yang telah mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina, telah membantah rencana untuk menyerang dan menolak pembicaraan tentang operasi bendera palsu.

Tetapi mereka mengatakan khawatir dengan situasi dan otoritas separatis di Ukraina timur.

Mereka memulai evakuasi massal pada hari Jumat, dengan alasan kekhawatiran akan serangan Ukraina.

Baca Juga: Jerinx SID Divonis 2 Tahun Penjara, Nora Alexandra: What? Suamiku Udah Minta Maaf, Suamiku Gak Pukul AD

Pihak berwenang Ukraina menyangkal merencanakan segala jenis serangan, dan ketakutan bahwa upaya untuk menciptakan dalih untuk invasi Rusia semakin meningkat.

Pada hari Sabtu, separatis di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan mereka telah mencegat rencana untuk "membersihkan" wilayah pro-Rusia.

Hal itu sebagai bagian dari operasi lima hari untuk merebut wilayah itu dengan paksa.

Baca Juga: Minta Pasien Covid-19 Setop Mengulang Tes PCR jika Positif, Ilmuwan Malaysia Bongkar Alasannya

Dalam wawancara yang disiarkan di saluran televisi Channel One milik negara Rusia, seorang pria yang menurut kelompok separatis penyusup, telah ditahan di kota Donetsk.

Pria itu mengatakan dia telah membantu Ukraina meledakkan jip komandan separatis malam sebelumnya dan bahwa dia telah menyelundupkan senjata dan bahan peledak.

"Saya direkrut pada 2018," ucap pria tersebut dikutip dari Reuters.

Dia juga mengatakan atasannya telah menyuruhnya untuk menghindari blok apartemen tinggi di kota Donetsk, karena akan menjadi sasaran artileri dan dia berisiko dibunuh.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler