PR DEPOK – Amerika Serikat dan NATO mengatakan Rusia masih membangun pasukan di sekitar Ukraina meskipun Moskow bersikeras berkata bahwa mereka siap mundur.
Tindakan itu mempertanyakan keinginan Presiden Vladimir Putin untuk merundingkan solusi krisis.
Di Ukraina, pemerintah mengatakan serangan siber yang menghantam kementerian pertahanan adalah yang terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
Ukraina menuduh Rusia yang melakukannya, namun negara tersebut membantah keterlibatan.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan para pejabat AS belum dapat mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan siber tersebut.
Dia juga mengatakan pintu tetap terbuka untuk diplomasi dengan Rusia tetapi menegaskan kembali kekhawatiran bahwa serangan Rusia dapat didahului oleh operasi bendera palsu dan informasi yang salah.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya ditarik kembali setelah latihan di distrik militer selatan dan barat dekat Ukraina.
Baca Juga: Flu Rusia pada 1889 Mencuat, Ilmuwan Mulai Kaitkan dengan Pandemi Covid-19, Ada Apa?