Bukan Hanya Ukraina, Militer Rusia Ikut Campur Bantu Suriah hingga Warga Sipil Banyak Jadi Korban

24 Februari 2022, 17:25 WIB
TAktivitas militer Rusia juga terlihat di Suriah yang diketahui membantu Presiden Bashar Al-Assad, tapi malah makan korban warga sipil. /Themoscowtimes/TASS/Themoscowtimes/TASS/

PR DEPOK - Rusia dengan tentara militer tidak hanya sibuk menjalankan operasi khusus di wilayah Donbass, Ukraina, tetapi juga turut serta membantu Suriah.

Sebagai informasi, Rusia sebelum melancarkan invasi pada Ukraina, telah lebih dahulu mendukung perjuangan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang sedang melawan kelompok-kelompok oposisi negara, terutama yang ingin Al-Assad turun dari kekuasaan.

Belum lama ini, aktivitas kendaraan militer Rusia di wilayah Suriah telah kembali memakan korban kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga: Gol Tunggal Samsul Arif Memutus Rekor Tak Terkalahkan Arema FC

Adalah seorang wanita Suriah tewas dan suami serta putrinya menderita luka-luka, yang mana ini terjadi setelah kendaraan lapis baja Rusia menabrak mereka di dekat bundaran Al-Halabiya di pintu masuk utara Deir Ez-Zor.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Middle East Monitor, wanita Suriah itu meninggal di tempat, sementara suami dan bayi perempuannya menderita luka serius setelah ditabrak kendaraan militer Rusia yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Diketahui, kendaraan militer Rusia itu tengah menyeberang dari kota Hatla dekat bundaran Al-Halabiya ke Deir Ez-Zor.

Lebih lanjut, kendaraan lapis baja Rusia tidak berhenti untuk merawat orang-orang yang terluka, malah segera melarikan diri dari tempat kejadian.

Baca Juga: Teja Paku Alam Sudah 11 Laga Mengawal Gawang Persib Tanpa Kebobolan

Sementara itu, tercatat dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi kecelakaan lalu lintas berulang yang disebabkan oleh kendaraan lapis baja militer Rusia di Suriah.

Bahkan pada November 2021, sekitar 15 orang terluka akibat kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan lapis baja Rusia di jalan raya Tartus-Banias.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler