Donald Trump Klaim Jadi Satu-satunya Presiden AS yang Awasi Rusia, Ungkit Kesalahan Bush hingga Joe Biden

27 Februari 2022, 18:23 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa dirinya satu-satunya presiden yang mengawasi Rusia. /REUTERS/Rachel Mummey

PR DEPOK - Donald Trump, mengklaim bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak akan terjadi jika jabatan Presiden Amerika Serikat masih dijabat olehnya.

Donald Trump bahkan mengatakan bahwa ia adalah satu-satunya presiden yang mengawasi Rusia agar tak menyerang negara manapun.

Dalam acara Conservative Political Action Conference (CPAC) di Orlando, Donald Trump sempat menyinggung soal serangan-serangan yang dilakukan Rusia saat AS dipimpin oleh beberapa presiden sebelumnya.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos 2022 Online, Modal KTP Bisa Dapatkan Bansos PKH, BPNT hingga BLT Anak Sekolah

"Di bawah Bush, Rusia menginvasi Georgia. Di bawah Obama, Rusia merebut Krimea. Di bawah Biden, Rusia menginvasi Ukraina. Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden abad ke-21 yang mengawasi Rusia agar tidak menyerang negara lain," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Lebih lanjut, Trump mengklaim bahwa di bawah kepemimpinannya sebagai presiden, Rusia dan negara-negara lain menghormati Amerika Serikat.

Ia pun menyalahkan Joe Biden yang menunjukkan kelemahan di panggung global.

Baca Juga: Tak Hanya Elon Musk, Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Ikut Sumbangkan Rp124,7 Miliar ke Ukraina

"Tidak diragukan lagi bahwa Presiden Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina dengan kejam tak lama setelah menyaksikan penarikan yang menyedihkan dari Afghanistan, di mana militer disingkirkan terlebih dahulu," katanya.

"Tentara kami terbunuh dan sandera Amerika serta peralatan terbaik senilai 85 miliar dolar ditinggalkan begitu saja," ujar Donald Trump.

Untuk diketahui, Rusia melakukan invasi kepada Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022.

Baca Juga: Sesalkan Sikap AS atas Invasi Rusia pada Ukraina, Donald Trump Sebut Dirinya Presiden yang Mampu Awasi Rusia

Terhitung sudah empat hari sejak invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina dimulai.

Rusia sendiri mengatakan bahwa pasukannya tidak menargetkan warga sipil.

Vladimir Putin kabarnya melakukan invasi lantaran Ukraina ingin bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Gegara Invasi Ukraina, Vladimir Putin Dinonaktifkan dari Jabatan Presiden Kehormatan dan Dubes Federasi Judo

Hal inilah yang lantas membuat Putin tak terima hingga melepaskan serangan kepada negara tetangganya itu.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler