Invasi Ukraina, Sidang Umum PBB Semakin Membuat Rusia Terisolasi hingga Antonio Guterres Peringatkan Ini

1 Maret 2022, 09:44 WIB
Sidang Umum PBB semakin membuat Rusia terisolasi dengan invasi ke Ukraina, begini peringatan Antonio Guterres. /Eduardo Munoz/REUTERS

PR DEPOK – Sidang Umum PBB semakin membuat Rusia terisolasi untuk pertahankan perang dengan Ukraina, Sekjen PBB  Antonio Guterres meminta perang dihentikan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan Sidang Umum PBB dengan perdebatan luar biasa, sehingga tak terhindar bahwa Rusia semakin terisolasi untuk pertahankan perang dengan Ukraina

Tak hanya untuk menghentikan pertempuran, sebanyak 193 anggota Majelis Umum PBB telah mengadakan debat luar biasa dalam Sidang Umum PBB tentang resolusi yang mengutuk agresi Moskow di Ukraina.

Selama sesi khusus darurat yang ke 11, di mana diadakan oleh Majelis dalam 77 tahun sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia telah membela keputusan untuk menyerang tetangganya setelah negara anggota mengajukan permohonan perdamaian.

Baca Juga: Cara Daftar BPNT Online via HP di Aplikasi Cek Bansos untuk Dapatkan Kartu Sembako Rp2,4 Juta

“Pertempuran di Ukraina harus dihentikan,” kata Sekjen PBB, Antonio Guterres memperingatkan, setelah sesi dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban konflik, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia pada 1 Maret 2022.

Sekjen PBB juga meminta untuk para prajurit perang dikembalikan ke barak mereka, dan para pemimpinnya harus mementingkan perdamaian dan perlindungan terhadap warga sipil harus dilakukan.

“Cukup sudah, prajurit harus kembali ke barak mereka. para pemimpin harus pindah ke perdamaian. warga sipil harus dilindungi,” ujar Sekjen PBB, Antonio Guterres lagi menegaskan.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 1 Maret 2022: Ada Kesempatan Langka untuk Naik Karier!

Perwakilan dari berbagai negara, lebih dari 100 negara diperkirakan akan berbicara saat badan global memutuskan untuk mendukung resolusi yang menuntut Rusia segera menarik pasukannya dari Ukraina.

Resolusi tersebut tentunya tidak akan mengikat, namun akan menjadi tanda bahwa Rusia anak semakin terisolasi untuk pertahankan perang dengan Ukraina.

Kalimat resolusi tersebut, sebenarnya hanya untuk mempermudah mencoba menarik dukungan maksimal, menurut draft yang dilihat oleh AFP. ia tidak lagi mengutuk dalam istilah yang paling keras, agresif Rusia, melainkan itu adalah penyesalan.

Baca Juga: Perang Makin Memanas, Serangan Rusia Menghantam Pemukiman hingga Ukraina Kembali Berduka

Tak hanya itu, Duta Besar Ukraina juga turut melayangkan ancamannya, jika negaranya tidak bisa bertahan, maka PBB juga tidak akan bertahan lama.

Hal tersebut diungkapkan dengan tegas, dan meminta pasukan Rusia untuk tidak melanjutkan pertempuran.

“Jika Ukraina tidak bertahan, maka PBB juga tidak anak bertahan. jangan berangan-angan,” kata Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, untuk memohon negara-negara mendukung resolusi tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler