Perang Makin Memanas, Serangan Rusia Menghantam Pemukiman hingga Ukraina Kembali Berduka

- 1 Maret 2022, 09:23 WIB
IBaru terjadi serangan Rusia yang menghantam pemukiman di Ukraina, menandakan perang berlabel invasi itu semakin memanas.
IBaru terjadi serangan Rusia yang menghantam pemukiman di Ukraina, menandakan perang berlabel invasi itu semakin memanas. /Reuters

PR DEPOK – Rusia memberikan serangan yang menghantam pemukiman di kota besar kedua di Ukraina saat invasi semakin memanas.

Rusia melancarkan serangan yang menghantam perumahan di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv pada Senin, 28 Februari 2022 kemarin dengan Moskow menghadapi isolasi internasional yang meningkat karena pembicaraan untuk menyelesaikan konflik gagal membuat terobosan.

Sedangkan, menurut informasi dari para pejabat Ukraina mengatakan bahwa serangan artileri Rusia telah membunuh warga sipil dan anak-anak.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 1 Maret 2022: Ada Kesempatan Langka untuk Naik Karier!

Bahkan, Rusia sendiri mengalami gejolak ekonomi ketika negara-negara barat bersatu dalam kecaman atas serangan itu, memukul dengan sanksi yang menarget Presiden Rusia, Vladimir Putin dan orang-orang kepercayaannya.

Uni Eropa memberlakukan sanksi baru terhadap oligarki dan pejabat Rusia, terutama beberapa anggotanya mendesak blok tersebut untuk memulai pembicaraan tentang aksesi Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky menandatangani surat yang secara resmi meminta keanggotaan UE, sebuah pernyataan tegas tentang komitmen terhadap nilai-nilai Barat.

Baca Juga: Cara Daftar BPNT Online via HP di Aplikasi Cek Bansos untuk Dapatkan Kartu Sembako Rp2,4 Juta

Tetapi, Putin tidak menunjukkan tanda-tanda mempertimbangkan kembali invasi yang dia lakukan terhadap tetangga Rusia pada Kamis lalu, dalam upaya untuk menariknya kembali ke bawah pengaruh Moskow dan menggambar ulang peta keamanan Eropa.

Tak hanya tak memperlihatkan tanda sebagai mempertimbangkan invasi, Putin juga menolak Barat dan membalas sanksi baru dengan langkah untuk menopang mata uang rubel Rusia yang menurun.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x