Serangan Rudal 'Barbar' Rusia Ledakkan Gedung Pemerintah di Kota Besar Ukraina

1 Maret 2022, 17:30 WIB
Serangan rudal Rusia yang menghancurkan sebuah gedung pemerintah di Ukraina. /Twitter @MFA_Ukraine

PR DEPOK - Di tengah invasi ke Ukraina yang memanas, Rusia kini dikabarkan mulai menargetkan gedung perumahan dan pemerintah di kota-kota besar seperti Kyiv dan Kharkiv.

Hal tersebut dilakukan Rusia usai negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu dipukul oleh sanksi yang melumpuhkan hingga dihadapkan dengan boikot di segala bidang setelah invasi ke Ukraina.

Sebuah video yang dibagikan oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina di Twitter @MFA_ukraine, menunjukkan sebuah gedung administrasi di Kharkiv, kota besar kedua di Ukraina setelah Kyiv, terbakar setelah sebuah rudal Rusia menghantamnya.

Baca Juga: Erdogan Jalin Komunikasi dengan 'Mitra Terdekat' Putin, Turki Siap Jadi Mediator di Konflik Rusia-Ukraina

Dalam serangan rudal tersebut, Ukraina menuding Rusia telah menargetkan warga sipil yang melanggar hukum internasional.

"Rusia mengobarkan perang yang melanggar hukum humaniter internasional. Membunuh warga sipil, menghancurkan infrastruktur sipil. Target utama Rusia adalah kota-kota besar yang sekarang ditembaki oleh misilnya," ungkap Kementerian Ukraina dalam akun Twitter @MFA_ukraine.

Dmytro Kuleba, menteri luar negeri Ukraina, juga menulis cuitan visual dari serangan rudal yang dilakukan oleh Rusia tersebut.

Baca Juga: Aktris Lee Young Ae Berikan Donasi Senilai Rp1,19 Miliar untuk Ukraina

"Serangan rudal barbar Rusia di Lapangan Kebebasan pusat dan distrik perumahan Kharkiv. Putin tidak dapat menghancurkan Ukraina. Dia melakukan lebih banyak kejahatan perang karena marah, membunuh warga sipil yang tidak bersalah. Dunia dapat dan harus berbuat lebih banyak. MENINGKATKAN TEKANAN, MENGISOLASI RUSIA SEPENUHNYA!," cuitnya.

Pada sesi khusus PBB tentang invasi Ukraina kemarin, Kyiv mengatakan 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejauh ini.

Sekitar setengah juta orang terpaksa meninggalkan negara itu sejak Rusia menyerangnya, kata badan hak asasi manusia PBB.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Membabi Buta, Inggris Peringatkan Putin Bisa Diadili karena Kejahatan Perang

Gambar satelit terbaru menunjukkan konvoi tentara Rusia sepanjang 64 km yang ditempatkan di luar Kyiv.

AS telah memperingatkan bahwa serangan Rusia telah diperlambat, tetapi tidak dihentikan.

Juru bicara Pentagon Kirby mengatakan kekurangan bahan bakar, masalah logistik lainnya, dan perlawanan keras yang tak terduga dari militer Ukraina telah memperlambat kemajuan Rusia.

Namun demikian, katanya, Rusia memiliki kekuatan luar biasa yang bertekad untuk merebut kota-kota utama dan menggulingkan pemerintah Ukraina.

Baca Juga: Selalu Tenang Saat Menghadapi Masalah, 4 Zodiak Berikut Cocok Jadi Panutan

“Jangan salah, Putin masih memiliki kekuatan tempur yang signifikan. Dia belum memindahkan semuanya ke Ukraina,” kata Kirby.

"Mereka telah mengalami kemunduran, tetapi saya tidak berpikir kita bisa berasumsi bahwa mereka akan tetap mundur."

Putaran pertama pembicaraan antara Moskow dan Kyiv di Belarusia belum membuat terobosan tetapi seorang perwakilan Ukraina mengatakan kemungkinan negosiasi lebih lanjut telah dibahas.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV Twitter @MFA_ukraine

Tags

Terkini

Terpopuler