Rusia dan China Semakin 'Mesra', Taiwan Khawatir Senasib dengan Ukraina

9 Maret 2022, 10:41 WIB
Taiwan khawatir bernasib sama dengan Ukraina. /Pixabay

PR DEPOK - Belakangan ini China nampaknya resah dengan kesulitan yang dihadapi Rusia sejak invasinya ke Ukraina pekan lalu.

Direktur Badan Intelijen Pusat CIA, William Burns, yang muncul pada sidang tahunan Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat tentang ancaman di seluruh dunia, ditanya apakah menurutnya mungkin ada ruang untuk percakapan AS dengan China mengenai
Taiwan.

"Saya hanya akan mengatakan secara analitis, saya tidak akan meremehkan tekad Presiden Xi dan kepemimpinan China terkait Taiwan," kata William Burns, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CNA.

Baca Juga: Jadwal dan Alur Pembagian Set Top Box, Ini Syarat bagi Penerima STB Gratis

"Saya pikir bahwa mereka telah terkejut dan gelisah sampai batas tertentu dengan apa yang telah mereka lihat di Ukraina selama 12 hari terakhir, mulai dari kekuatan reaksi Barat hingga cara di mana Ukraina telah menolak dengan keras," tambahnya.

Seperti yang diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan kekhawatiran khusus di Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya dan telah berjanji untuk merebutnya kembali, dengan kekerasan jika perlu.

Kedekatan antara Xi Jinping dan Vladimir Putin, membuat Taiwan Khawatir akan seperti Ukraina, yang saat ini sedang dalam konflik besar.

Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines, mengatakan pada sidang bahwa China dan Rusia semakin dekat dalam masalah ekonomi, politik dan keamanan, tetapi masih ada batasan untuk keselarasan antara kedua negara tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester City vs Sporting Lisbon di Liga Champions Kamis, 10 Maret 2022 Pukul 3.00 WIB

"Tampaknya mereka (China) berpotensi membayar harga karena tidak mengkritik Rusia," ucap Avril Haines.

Sementara itu, ketika ditanya tentang apakah China akan merebut kembali Taiwan, direktur Badan Intelijen Pertahanan, Scott Berrier mengatakan, Taiwan dan Ukraina adalah dua hal yang sama sekali berbeda.

"Saya juga percaya bahwa sikap pencegahan kami di Pasifik memberikan perspektif yang sangat berbeda tentang semua ini," kata direktur Badan Intelijen Pertahanan, Scott Berrier.

"Kami tahu bahwa (China) mengamati dengan sangat, sangat hati-hati apa yang terjadi dan bagaimana ini terjadi,"
pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler