Dua Perusahaan Raksasa Ini Putuskan Tetap Menjual Produk di Rusia, Simak Alasannya

10 Maret 2022, 06:40 WIB
Dua perusahaan raksasa tetap pasok produk ke Rusia. /Pixabay/

PR DEPOK – Sejumlah produsen makanan kemasan dan kebutuhan rumah tangga, memutuskan untuk tetap menjual produk mereka di Rusia.

Hal ini berbeda dengan beberapa perusahaan raksasa yang memutuskan menutup dan menghentikan operasionalnya di Rusia, setelah negara tersebut melakukan invasi ke Ukraina.

Seperti yang dilakukan Protecter & Gamble Co dan Unilever Plc. Mereka memutuskan untuk tetap menjual produk-produk pentingnya di Rusia.

Baca Juga: Presiden Ukraina Unggah Video Serangan Brutal Rusia ke Rumah Sakit Bersalin: Berapa Lama Dunia Abaikan Teror?

Unilever maupun Protecter & Gamble melihat, produk mereka masih dibutuhkan, karena warga Rusia sangat bergantung pada produk kebutuhan pokok tersebut.

Meski begitu, kedua perusahaan raksasa ini tetap mengikuti kebijakan pemberian sanksi yang sudah diputuskan negaranya masing-masing kepada Rusia.

Kedua perusahaan itu pun memutukan akan mengakhiri investasi modal baru dan tidak akan beriklan di Rusia.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ahmad Sahroni Tahan Emosi karena Adam Deni hingga Jokowi Soroti Perang Rusia-Ukraina

Unilever misalnya. Mereka juga telah menangguhkan semua impor dan ekspor produk ke dalam dan ke luar negeri.

Begitu juga dengan perusahaan makanan terbesar di dunia, Nestle dan Danone. Mereka menangguhkan seluruh investasinya dan tidak akan beriklan di Rusia.

"Saya memberi mereka pujian karena melakukan lebih banyak hari ini daripada yang mereka lakukan kemarin," kata Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters pada Kamis, 10 Maret 2022.

Baca Juga: Rusia Jatuhkan Bom di Rumah Sakit Anak-anak dan Bersalin Ukraina, Zelenskiy: Mereka Kehilangan Kemanusiaan

Menurut Sonnenfeld, makin banyaknya perusahaan yang menarik diri dari Rusia, maka potensi perdamaian dunia semakin besar.

Sementara, perusahan cokelat Cadbury Mondelez International dan Kimberly-Clark, produsen popok Higgies, hingga saat ini belum memutuskan untuk melakukan pembatasan produksi di Rusia.

“Ini bukan tentang keuntungan murni. Ini tentang, apakah Anda akan terus memproduksi hal-hal yang dibutuhkan orang?,” kata Katie Denis, juru bicara Asosiasi Merek Konsumen, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili perusahaan termasuk P&G dan Mondelez.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler