PR DEPOK - China kembali menyoroti perang di Ukraina yang memasuki hari ke-14, lebih tepatnya Negeri Tirai Bambu itu menyalahkan NATO dan AS karena mendorong Rusia ke puncak kemarahan.
Selain menyalahkan NATO dan AS, China menilai perang Rusia-Ukraina dalam kondisi sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu ada negara yang memimpin negosiasi untuk menghindari kepentingan yang memihak.
China yang menyalahkan NATO dan AS atas perang di Ukraina itu, tak lain untuk memberi dukungan pada Rusia yang memiliki keamanan selama ini.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 24 untuk Dapat Uang Rp600 Ribu 4 Kali
Dalam detailnya, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijan mengatakan posisi China tetap konsisten dan jelas untuk perang Rusia-Ukraina tersebut.
Namun begitu, perang di Ukraina itu kembali tak dianggap sebagai invasi Rusia.
Sedangkan kepada Barat, disampaikan peringatan untuk menghindari upaya merusak hak kepentingan China dengan menjatuhkan hukuman finansial yang berat kepada Rusia.
Sebagai informasi, selama ini China selalu berupaya menentang sanksi dan sering menghindari pembatasan perdagangan dengan Korea Utara, Iran dan Venezuela.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, 10 Maret 2022: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Sedang
Untuk itu, Zhao menekankan bahwa China dan Rusia akan terus melakukan kerja sama perdagangan normal, termasuk perdagangan minyak dan gas, dalam semangat saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan