Turki dan Israel Menormalkan Kembali Hubungan Kerja Sama Bilateral di Bidang Energi

10 Maret 2022, 20:50 WIB
Turki dan Israel menormalkan kembali hubungan kerja sama bilateral di bidang energi, begini kata Erdogan. /Presidential Press Office/Handout via REUTERS

PR DEPOK - Turki dan Israel kembali menormalkan hubungan kerja sama bilateral di bidang energi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kedua negara siap kembali melakukan kerja sama bilateral.

Hal tersebut diumumkan setelah pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog yang sedang berkunjung untuk menormalkan hubungan bilateral.

"Saya memberi tahu Presiden Israel, Herzog bahwa kami siap untuk bekerja sama dalam energi dan keamanan energi,"

"Turki memiliki pengalaman untuk mengimplementasikan proyek-proyek semacam itu," kata Erdogan pada konferensi pers bersama dengan Herzog di ibu kota Ankara.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngebet Hubungi Jorge Mendes, Bakal Hengkang dari MU Akhir Musim Ini?

Endorgan mengatakan bahwa ia percaya kunjungan bersejarah ini akan menjadi titik balik dalam hubungan antara Turki dan Israel.

Dilansir dari laman Prokerala, Presiden Turki, Endorgan menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan peluang baru untuk kerja sama regional dan bilateral.

Menurut Endorgan, para menteri luar negeri dan menteri energi Turki akan melakukan kunjungan ke Israel pada periode mendatang.

Baca Juga: Kapan PKH 2022 Cair Lagi? Cek Daftar Penerima Bansos Pakai HP di Aplikasi Kemensos

Endorgan juga menegaskan bahwa hubungan kerjasama bilateral ini bertujuan untuk merevitalisasi dialog politik antara negara-negara kami, berdasarkan kepentingan bersama dan menghormati kepekaan timbal balik.

Ia juga menambahkan bahwa Ankara telah dengan jelas menyatakan kepekaannya terhadap masalah Palestina.

Sebagai informasi, bahwa Herzog adalah pemimpin Israel pertama yang mengunjungi Turki sejak 2008.

Hubungan kedua negara mulai memburuk pada 2010 ketika armada pimpinan Turki yang berusaha menerobos blokade Israel di Jalur Gaza bentrok dengan pasukan Israel.

Baca Juga: Fadly Faisal Akui Pacaran dengan Rebecca Klopper, Ini Respon Haji Faisal Soal Menantu Bule: Akhirnya Tau...

Insiden tersebut dilaporkan telah menewaskan 10 orang Turki di dalamnya.

Kemudian berlanjut pada pertengkaran pada tahun 2018 ketika Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem dan Turki mengusir duta besar Israel dari Ankara.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, presiden kedua negara mengadakan beberapa percakapan telepon dalam upaya untuk memperbaiki hubungan.

Sementara itu, Herzog mengatakan kemitraan dan hubungan bertetangga yang baik antara Israel dan Turki adalah penting bagi kita semua di kawasan Mediterania Timur.

"Kami akan bercita-cita untuk menyelesaikan ketidaksepakatan kami dengan saling menghormati dan niat baik, melalui mekanisme dan institusi yang tepat yang akan kami kembangkan bersama," ucap Presiden Israel.

Baca Juga: Rusia Bantah Bombardir Rumah Sakit yang Berisi Warga Sipil Ukraina, Kremlin: Kami akan Selidiki

Pada tahun 2016, Turki dan Israel mengadakan serangkaian pembicaraan mengenai pengangkutan gas Israel melalui Turki sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi, tetapi diskusi tersebut tidak membuahkan hasil.

Erdogan pada Januari lalu mulai menyuarakan minat Turki untuk melanjutkan pembicaraan dengan Israel mengenai pengangkutan gas alam Israel ke Eropa melalui wilayah Turki.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Prokerala

Tags

Terkini

Terpopuler