Anggap Siksa Warga Sipil di Mariupol, Presiden Ukraina Kecam Rusia Lakukan Tindakan Penjajahan

12 Maret 2022, 16:48 WIB
Ilustrasi - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kecam militer Rusia karena dianggap menyiksa warga sipil di Mariupol usai mengepung kota tersebut. /REUTERS/Maksim Levin./

PR DEPOK - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut militer Rusia menyiksa warga sipil dengan mengepung kota Mariupol.

Volodymyr Zelensky geram dan mengecam tindakan yang disebutnya salah satu bentuk penyiksaan yang dilakukan Rusia kepada rakyat Ukraina.

Presiden Ukraina mengeklaim, warga sipil di kota Mariupol tidak diperbolehkan untuk pergi sejak dikepung pasukan Rusia.

Selain tidak diizinkan pergi, bantuan makanan dan obat-obatan untuk warga sipil diklaim Volodymyr Zelensky telah ditahan pihak Kremlin untuk tidak masuk ke Mariupol.

Baca Juga: Ahli Peringatkan Inggris Terkena Serangan Rusia, Vladimir Putin Siapkan Perangkat Nuklir dalam Siaga Tinggi

Lebih lanjut, orang nomor satu di Ukraina ini menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan pasukan Rusia adalah salah satu bentuk penyiksaan terhadap rakyatnya.

"Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami masuk ke kota dan terus menyiksa rakyat kami," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Kendati sempat ditahan Rusia, Presiden Ukraina ini secara tegas mengatakan pihaknya akan berusaha dan berupaya mengirim bantuan bagi warga sipil.

Baca Juga: Rusia Akan Membuka Koridor Kemanusiaan Harian dari Ukraina ke Rusia

"Kami akan mencoba lagi, mencoba lagi mengirim makanan, air, dan obat-obatan," ucap Volodymyr Zelensky.

Secara tegas, Presiden Ukraina mengecam tindakan yang dilakukan pasukan Vladimir Putin yang menurutnya suatu hal yang selalu penjajah lakukan.

Pada Kamis kemarin, militer Rusia yang berusaha menguasai Mariupol dituduh telah membombardir iring-iringan pasukan sandang dan pangan bagi warga sipil.

Baca Juga: AS Kirimkan Senjata MANPADS ke Ukraina, Diharapkan Bantu Pasukan Zelenskyy Lawan Invasi Rusia

Volodymyr Zelenskiy juga menyebut Rusia sebagai negara teroris atas tindakan mereka yang menyandera ratusan ribu warga di sana.

Pemerintah Ukraina mengeklaim saat ini ada sekitar 400.000 warga sipil di Mariupol yang terjebak akibat pengepungan pihak Vladimir Putin.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler