Shenshayba Bazaar, Desa di Afghanistan yang Penduduknya Lazim Jual Ginjal demi Bisa Bertahan Hidup

17 Maret 2022, 09:56 WIB
Ilustrasi penduduk Afghanistan. /Charly_7777/Pixabay

PR DEPOK - Shenshayba Bazaar yang merupakan desa di Afghanistan dikenal dengan julukan "one kidney village" atau desa satu ginjal karena lazim bagi penduduknya menjual ginjal mereka untuk bertahan hidup.

Selain untuk makan dan minum, uang dari hasil jual juga digunakan penduduk setempat untuk membayar utang.

Namun, organ tersebut mereka jual ke pasar gelap.

Baca Juga: Prabowo Subianto Diundang Emmanuel Macron di Elysee, Keduanya Terlihat Akrab dan Bahas Hal Berikut Ini

Salah satu penduduk yang diketahui bernama Nooruddin mengaku tidak punya pilihan lain selain menjual ginjal agar bisa menghidupi keluarganya.

"Sebenarnya saya tidak mau, tapi saya tidak punya pilihan. Saya melakukannya demi anak-anak saya," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Agence France Presse.

Dengan dijualnya organ penting itu, Nooruddin yang kini berusia 32 tahun tak lagi bisa beraktivitas seperti semula.

Baca Juga: Kekurangan Pasukan di Ukraina, Intelijen AS dan Inggris Prediksi Rusia akan Ambil Tindakan Nekat

"Sekarang saya menyesalinya. Saya tidak bisa lagi bekerja, saya kesakitan dan tidak bisa mengangkat sesuatu yang berat," ujarnya.

Seorang wanita yang juga penduduk Shenshayba Bazaar terpaksa menjual ginjalnya agar bisa membayar utang keluarga.

"Saya menjual ginjal saya seharga 2.900 dolar. Saya terpaksa harus melakukannya karena suami saya tidak bekerja, sedangkan kami punya utang," ujarnya.

Baca Juga: Mawar AFI Dibuat Emosi oleh Sang Mantan Suami: Dia Bilang Membutuhkan Istri yang Patuh dan Dekat dengan Anak

Meski di sejumlah negara memperjualbelikan organ tubuh menjadi tindaka ilegal, faktanya di Afghanistan aktivitas tersebut tidak diatur dengan jelas.

Bahkan seorang dokter di Afghanistan mengaku tidak bertanggungjawab soal kondisi yang terjadi setelah operasi angkat ginjal, pihak penerima.

Mereka juga mengaku tidak pernah menyelidiki masalah tersebut karena bukan bagian dari tugasnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Agence France Presse

Tags

Terkini

Terpopuler