Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina Masih Dibicarakan, Inggris Bertekad Jadi Pihak Penjamin Keamanan

18 Maret 2022, 08:26 WIB
Ilustrasi. Inggris dikabarkan bertekad menjadi penjamin keamanan dalam kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. /Instagram/@nato.

PR DEPOK – Rusia dan Ukraina baru-baru ini sudah membicarakan perihal kesepakatan damai.

Rusia menuntut agar Ukraina 'demiliterisasi' sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Sementara itu, Ukraina bersikeras agar negara-negara barat bertindak sebagai penjamin yang dapat melakukan intervensi jika terjadi agresi Rusia lebih lanjut.

Baca Juga: Tak Lagi Dukung Rusia, China Balik Arah Dukung Ukraina

Terkait hal ini, Inggris dikabarkan dapat bertindak sebagai penjamin keamanan masa depan Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.

Inggris dan 'mitra internasionalnya' dikabarkan sedang mendiskusikan jaminan keamanan Ukraina jika pasukan Rusia mundur, termasuk kemungkinan aksi militer jika terjadi invasi Rusia lainnya.

“Dalam hal posisi Inggris sebagai penjamin, itu adalah subjek pembicaraan dengan mitra internasional,” ujar seorang pejabat negara barat seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 18 Maret 2022 tentang Vaksin dan Vaksinasi Ikhtiar Sehat Umat Muslim

Akan tetapi, ia menekankan bahwa jaminan untuk Ukraina dalam kesepakatan damai dengan Rusia harus dibicarakan lebih lanjut.

“Jelas, itu telah diminta tetapi persyaratannya sangat penting sebelum ada yang bisa mengatakan Ya atau Tidak. Dan itu bukan sesuatu yang akan terjadi tanpa diskusi yang sangat terpadu dengan mitra internasional,” katanya.

Sebelumnya, Inggris mengumumkan rencana untuk memasok sistem pertahanan udara ke Polandia untuk melindunginya dari serangan Rusia.

Baca Juga: Putri Kekaisaran Jepang Angkat Bicara tentang Menjadi Bangsawan Dewasa dan Pernikahan

Juru bicara Boris Johnson mengatakan Inggris tetap akan mendukung Ukraina, meski belum memiliki 'permintaan resmi' dari Volodymyr Zelensky.

“Kami akan mendukung Presiden Zelensky dan Ukraina dalam mengejar jalur diplomatik jika itu yang mereka inginkan. Tapi, jelas, jalan pertama menuju itu pasti gencatan senjata, dan kami tidak melihat tanda-tanda itu,” ujarnya.

Di sisi lain, Ukraina pun belum merinci persyaratan jaminan keamanan yang dicarinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Jumat, 18 Maret 2022: Aquarius, Ini Hari Keberuntungan Anda

Akan tetapi negosiator utamanya, Mykhailo Podolyak, menyebutkan bahwa negara-negara akan diminta untuk menjamin mereka akan campur tangan secara militer jika terjadi invasi Rusia lebih lanjut.

Hal ini merupakan hal yang ditolak oleh negara-negara NATO karena risiko memicu perang dunia.

Meski demikian, ia mengimbau agar kesepakatan apa pun harus melibatkan perjanjian keamanan yang mengikat secara hukum, yang ditandatangani oleh mitra internasional yang tidak akan meninggalkan serangan terhadap Ukraina, seperti yang mereka lakukan hari ini.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Cara Daftar BLT Anak Sekolah Online Pakai HP hingga Link Cek Bansos BPNT 2022

Sementara itu, para pejabat negara barat mengatakan kedua pihak tampaknya menanggapi pembicaraan damai dengan serius, namun masih terlihat kesenjangan yang sangat besar antara Ukraina dan Rusia.

Presiden Ukraina sebelumnya memuji Inggris karena mendukung Ukraina, termasuk menyediakan senjata anti-tank.

Inggris akan memasok rudal anti-pesawat Starstreak ke Ukraina, termasuk rudal Sky Saber dan 100 personel ke Polandia untuk melindungi wilayah udaranya dari agresi lebih lanjut oleh Rusia.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler