Bukan Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Klaim Sanksi Negara Barat ke Rusia karena Ini

18 Maret 2022, 11:25 WIB
Vladimir Putin tegas menyatakan sanksi negar barat terhadap Rusia bukan karena akibat invasi ke Ukraina. /Pixabay/Maklay62.

PR DEPOK – Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini menanggapi sanksi negara Barat terhadap Moskow atas invasi ke Ukraina.

Vladimir Putin mengeklaim bahwa sanksi terhadap Rusia bukanlah akibat langsung dari invasi yang dilakukan terhadap Ukraina.

Sebaliknya, Vladimir Putin secara tegas mengatakan negara Barat memang berencana lebih jauh untuk melumpuhkan Rusia dengan alasan invasi Moskow di Ukraina.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Jerusalem Post, Vladimir Putin pun mengeklaim Rusia adalah target agresi ekonomi negara Barat, bukan hanya individu atau kompleks industri militer.

Baca Juga: Ukraina Siap Berdamai dengan Rusia, tapi 'Haram' Menyerah pada Invasi Kremlin

Maka dari itu, orang nomor satu di Rusia ini menyebut sanksi negara Barat terhadap Moskow ini sebagai perang ekonomi.

"Perang ekonomi yang biadab dan agresif," kata Vladimir Putin mencoba menggambarkan Rusia sebagai korban peristiwa global.

Tidak hanya itu, mengenai alasan sanksi negara Barat, Vladimir Putin membandingkan Barat dengan Nazi Jerman sebelum Perang Dunia II.

Menurutnya, negara-negara Barat bersatu melawan Rusia seperti yang dilakukan Nazi Jerman pada 1930-an.

Baca Juga: Tak Puas Ancam China, Joe Biden Bicara Langsung dengan Xi Jinping Soal Perang Rusia-Ukraina

Vladimir Putin lantas berpendapat mengenai alasan negara-negara Barat berupaya menghancurkan Rusia.

Serupa dengan masa itu, ia mengeklaim bahwa budaya Rusia dan cara hidup yang unik adalah apa yang benar-benar dinilai negara Barat sebagai bahaya dan ancaman.

Maka dari itu, lanjut dia, Rusia harus menghadapi ancaman dan melindungi diri dari negara-negara Barat.

Untuk diketahui, buntut sanksi yang diberikan sejumlah negara Barat akan sangat dirasakan Rusia.

Baca Juga: Joe Biden Sebut Vladimir Putin Penjahat Perang, Jubir Kremlin Tak Terima: Tidak Dapat Dimaafkan!

Vladimir Putin mengakui Rusia akan menghadapi inflasi besar-besaran dan pengangguran menyusul sanksi ekonomi keras yang melumpuhkan sektor ekonomi dan industri negara itu.

Analisis Vladimir Putin ini mengisyaratkan, Rusia tidak berencana untuk mundur dari invasinya ke Ukraina atau bekerja sama dengan Barat.

Untuk ini, ia mengingatkan rakyat Rusia untuk perlu bersiap menghadapi masa-masa sulit yang akan datang.

Pasalnya, ekonomi Rusia perlu beradaptasi dari intinya untuk menghadapi realitas baru bidang ekonomi Moskow.

Baca Juga: Perang Hari ke-23 Rusia-Ukraina: 80 Persen Perumahan Mariupol Hancur, China Kritik NATO

Saat menyampaikan hari-hari sulit ke depan, Vladimir Putin menginstruksikan kementerian untuk memberikan bantuan kepada keluarga berpenghasilan rendah dan bisnis untuk mengantisipasi pengangguran dan kesulitan keuangan.

Ia juga menentang dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa bank sentral tidak perlu mencetak lebih banyak uang dan ekonomi akan tetap stabil.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler