Bersikeras Susun Strategi Penyerangan Saat Dialog Damai, Vladimir Putin Disebut Penjahat Perang oleh Joe Biden

- 17 Maret 2022, 07:45 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. /Reuters/Jonathan Ernst/

PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menganggap Vladimir Putin sebagai penjahat perang yangtidak bisa dimaafkan.

Julukan tersebut muncul di benak Joe Biden usai mendengar pernyataan Kremlin yang tetap bersikeras menyusun strategi perang di tengah dialog damai bersama Ukraina.

Pada Rabu lalu, Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk membahas status netral bagi Ukraina meski dia menganggap operasi militer khusus Rusia sebagai tindakan wajar yang dilakukan demi meningkatkan keamanan negara.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Soal Perang Hari ke-20 Rusia-Ukraina hingga Fuji Banyak Pikiran Sejak Pacaran dengan Thariq

Mendengar pernyataan tersebut, Ukraina dan negara-negara Barat menilai bahwa Rusia memang sengaja melakukan serangan yang tidak beralasan.

Hingga kini, pasukan Rusia terus melakukan pengeboman di sejumlah kota-kota yang berhasil mereka kepung sekaligus melancarkan penembakan di Kyiv yang membuat ratusan orang tewas.

Untuk membantu Ukraina, Amerika Serikat menawarkan 800 juta dolar bantuan keamanan tambahan termasuk di antaranya drone dan senapan antitank.

Baca Juga: Cara Berhasil Unggah Verifikasi Foto KTP dan Swafoto untuk Daftar Kartu Prakerja Gelombang 24

Sesuai permintaan Volodymyr Zelensky, Amerika Serikat akan mengupayakan agar Ukraina memperoleh pesawat antirudal jarak jauh tambahan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x